Sabtu, 21 Desember 2024 – 03:06 WIB
Jakarta – Kepala Staf Angkatan Laut (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana TNI Muhammad Ali memberikan pengarahan kepada awak KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 dan personel pendukung yang tergabung dalam Satgas Maritim (MTF) TNI Kong XXVIII-P/UNIFIL 2024. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 19 Desember 2024 di Komando Angkatan Laut (Kolinlamil) Jakarta Utara.
Baca juga:
Pergantian tongkat estafet: Letkol Eko Darmawan dan Mayjen Andy Mingtoro resmi menjabat sebagai Komandan KRI
Satgas ini merupakan bagian dari misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelumnya, pemberangkatan Satgas disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto yang diwakili Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa di Lapangan Prima Mabes TNI, Cilangkap.
Satgas yang dipimpin Letkol Laut (P) Anugerah Annurulla ini akan bertugas selama setahun di Lebanon dengan 120 personel TNI Angkatan Laut.
Baca juga:
Panglima PMPP TNI memberikan penghargaan Baret Biru PBB kepada 22 prajurit pilihan Satgas RS Tingkat II UNIFIL
Pasukan ini terdiri dari 105 awak kapal dan 15 personel pendukung, antara lain pilot, teknisi penerbangan, awak pesawat, personel medis, intelijen, psikolog, petugas informasi, Kopaska, dan penyelam.
Baca juga:
Brigjen Umar Farooq melantik Mayor Marinir Tutang sebagai Komandan Denma Pasmar 1
Instruksi Casal untuk tentara
Dalam pengarahannya, Kasal menekankan pentingnya kewaspadaan saat melintasi laut menuju Lebanon. “Lakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman, pengecekan kesiapan teknis kapal dan pastikan seluruh sistem dalam kondisi prima sebelum dan selama pelayaran,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali dalam keterangan resmi.
Ia juga mengingatkan para prajurit untuk terus berkoordinasi dengan UNIFIL dan LAF-Angkatan Laut serta melaporkan perkembangan apa pun ke Mabes dan Mabes TNI. Tak lupa, Kasal meminta para prajurit menghubungi keluarganya di Indonesia untuk menjamin ketenangan selama bertugas.
Persiapan KRI SIM-367
KRI SIM-367 akan menggantikan KRI Diponegoro (DPN)-365 dalam menjaga stabilitas perairan Mediterania dan Lebanon. Kapal ini dilengkapi persenjataan canggih untuk melawan potensi ancaman, terutama di jalur rawan seperti Laut Merah dan Somalia.
“Angkatan Laut Indonesia telah mempersiapkan personel dan material secara matang. Prajurit juga mengikuti latihan pratugas untuk mengantisipasi ancaman selama pengangkutan dan di wilayah operasional, jelas Laksamana TNI Mohammad Ali.
Selain itu, logistik termasuk kebutuhan senjata dan makanan juga disiapkan untuk mendukung misi selama setahun.
Indonesia di MTF UNIFIL
Sejak tahun 2009, Indonesia terus mengirimkan kapal perang dan helikopter melalui TNI Angkatan Laut untuk mendukung misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon. KRI SIM-367 dijadwalkan tiba di Lebanon pada Januari 2025 dengan rute Batam-Sri Lanka-Oman-Mesir. Penugasan tugas dengan KRI DPN-365 dilakukan segera setelah kapal tiba di sana.
Misi tersebut merupakan kontribusi aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, sekaligus membuktikan kemampuan prajurit TNI Angkatan Laut di kancah internasional.
Halaman berikutnya
KRI SIM-367 akan menggantikan KRI Diponegoro (DPN)-365 dalam menjaga stabilitas perairan Mediterania dan Lebanon. Kapal ini dilengkapi persenjataan canggih untuk melawan potensi ancaman, terutama di jalur rawan seperti Laut Merah dan Somalia.