Amy Hansen, Roti Bakar Segar
Dari patah hati hingga kesepian di bulan Desember, tidak semua orang bahagia, tapi mariyuana bisa membantu.
Ini seharusnya menjadi waktu yang paling indah dalam setahun, namun ini merupakan masa sulit bagi sebagian orang. Kehilangan orang yang dicintai, penyakit, atau kesepian bisa menjadi hal yang sulit bagi banyak orang. Dalam sebuah survei, 10 persen orang yang berusia di atas 55 tahun mengatakan bahwa mereka tidak akan memiliki orang lain di rumah mereka pada musim liburan ini. Tidak semua orang memiliki liburan yang menyenangkan, namun marijuana dapat membantu. Ganja dapat membantu meringankan gejala depresi saat liburan dalam beberapa cara. Ganja, terutama jenis ganja yang tinggi CBD, dapat mengurangi stres dan kecemasan terkait musim liburan. CBD berinteraksi dengan reseptor serotonin di otak, menghasilkan potensi efek antidepresan
menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Psikologi Amerika38% orang melaporkan peningkatan stres selama ini karena berbagai tanggung jawab seperti berbelanja, memasak, dan hiburan. Tekanan untuk menciptakan pengalaman liburan yang sempurna dapat menimbulkan kekecewaan ekstrem dan perasaan tidak mampu ketika ekspektasi tidak terpenuhi.
Ganja dosis mikro mungkin merupakan cara yang efektif untuk mengatasi depresi saat liburan. Dengan mengonsumsi ganja dalam jumlah kecil, biasanya antara 1 dan 2,5 miligram THC, orang bisa mendapatkan efek meningkatkan suasana hati tanpa mabuk.. Pendekatan ini membantu menghilangkan stres dan kecemasan. Hal ini juga membantu membuat tekanan ekspektasi diri lebih terkendali dan realistis. Microdosing dapat meningkatkan interaksi sosial dan meningkatkan produktivitas, yang khususnya bermanfaat pada pertemuan keluarga..
Selain itu, menggabungkan THC dosis rendah dengan CBD dapat memberikan efek keseimbangan, meningkatkan relaksasi, dan mengurangi reaksi emosional negatif.. Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap menyesuaikannya, karena respons individu mungkin berbeda-beda.
THC, komponen psikoaktif ganja, dapat meredakan gejala depresi untuk sementara, namun penting untuk menggunakannya dengan hati-hati, karena dosis tinggi dapat memperburuk depresi.. Beberapa pengguna melaporkan bahwa ganja membantu mereka rileks, tidur, dan mengelola stres saat liburan. Saat menggunakan ganja untuk depresi, disarankan untuk memilih strain dengan CBD tinggi dan kandungan THC rendah.. Terpen seperti limonene, linalool, dan beta-caryophyllene mungkin juga memiliki sifat antidepresan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun ganja dapat memberikan bantuan sementara, ganja tidak menyembuhkan depresi. Masyarakat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan mariyuana untuk mengatasi gejala depresi, terutama jika mereka sudah mengonsumsi obat.
Ada cara lain untuk mengelola stres saat liburan. Menyadari bahwa merasa sedih atau stres saat berlibur adalah hal yang wajar dapat membantu meringankan tekanan tersebut. Menyesuaikan ekspektasi tentang liburan yang seharusnya dapat mengurangi perasaan tidak mampu. Berhubungan dengan teman atau kelompok pendukung, atau bahkan menjadi sukarelawan, dapat membantu memerangi kesepian. Terlibat dalam aktivitas yang meningkatkan relaksasi dan kesejahteraan dapat bermanfaat.
Mencari bantuan dari ahli kesehatan mental dianjurkan untuk mengatasi perasaan sedih atau depresi yang terus-menerus. Memahami faktor-faktor ini dan menerapkan strategi penanggulangannya dapat membantu orang mengelola kompleksitas emosional musim liburan dengan lebih efektif.
Hak Cipta 2024 Roti Bakar Segar. Didistribusikan oleh TRIBUNE CONTENT AGENCY, LLC.