Bukan Toyota, merek asal Jepang ini siap menyelamatkan Nissan

Sabtu, 21 Desember 2024 – 17:32 WIB

Tokyo, VIVA – Beberapa hari yang lalu, pabrikan mobil asal Jepang Nissan menghebohkan industri otomotif dengan mengumumkan dana operasionalnya hanya untuk 9 bulan.

Baca juga:

Honda CUV e:, Menawarkan sepeda motor Honda Electric kualitas terbaik

Sebagai solusi tercepat, Nissan terpaksa mengurangi kapasitas produksi.

Dilaporkan VIVA Dari Motoroctane Sabtu 21 Desember 2024 Nissan dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan merek populer Jepang lainnya tentang kemungkinan merger agar tetap bertahan.

Baca juga:

Honda semakin serius mengembangkan kendaraan hidrogen

Bukan merek Toyota yang akan menyelamatkan Nissan. Menurut informasi, Nissan sudah melakukan pembicaraan dengan Honda untuk mengembangkan mobil listrik sejak Maret 2024.

Baca juga:

Setelah PCX 160, kini Honda memperkenalkan ADV 160 baru

Namun, mengingat situasi keuangan Nissan yang buruk, kedua perusahaan tersebut dilaporkan akan melakukan merger untuk bertahan hidup.

Jika berhasil, merger tersebut dapat menciptakan entitas gabungan senilai US$54 miliar atau setara Rp 873 triliun dan menghasilkan output tahunan sebesar 7,4 juta unit kendaraan.

Di atas kertas, hal ini terlihat baik bagi Nissan, karena dapat membantu perusahaan pulih dari kerugian.

Namun dari sudut pandang Honda, pabrikan ini boleh melihat lebih dekat karena Honda sendiri sedang menghadapi kesulitan di pasar mobil listrik.

Selain itu, Nissan juga memperbarui model satu-satunya, Magneti. Nantinya, produsen mobil ini berencana memperkenalkan mobil barunya untuk pasar India.

Dalam prosesnya, Renault Triber diharapkan mendapat pengalaman pengencangan wajah Harus dijual kembali dengan merek Nissan.

Di sisi lain, Renault dijadwalkan segera meluncurkan Duster dan Bigster baru di India.

Artinya, besar kemungkinan Nissan akan memasukkan kedua produk tersebut ke dalam portofolionya. Tentu saja Nissan juga berencana memperkenalkan mobil listrik di segmen SUV.

Halaman berikutnya

Di atas kertas, hal ini terlihat baik bagi Nissan, karena dapat membantu perusahaan pulih dari kerugian.

Kompolnas meminta Kapolri menindak tegas anggotanya yang memeras penonton DWP asal Malaysia.



Sumber