Gunung Kerinchi pernah mengalami gempa tahun 1884, bisa meletus secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda apa pun

Sabtu, 21 Desember 2024 – 12:06 WIB

Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat aktivitas gempa hingga saat ini meningkat lebih dari 1.884 kali di Gunung Kerinchi di Kabupaten Solok bagian selatan Sumatera Barat (Sumbar). Analisis yang dilakukan menunjukkan ada kemungkinan terjadinya letusan gunung secara tiba-tiba.

Baca juga:

Gempa kuat berkekuatan M 7,3 di Vanuatu, Kementerian Luar Negeri terus mencari informasi mengenai kondisi WNI

Jumlah dan jenis gempa bumi yang tercatat Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Kresik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi berjumlah 1.884 gempa kuat, tujuh gempa vulkanik dangkal, tiga gempa vulkanik dalam, dan 14 gempa tektonik dalam.

Gunung Kerinci Jambi mengalami letusan pada Kamis pagi, 12 Januari 2023.

Baca juga:

Letusan Gunung Semeru, ketinggian letusannya mencapai 1 km

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Mohammad Vafid mengatakan peningkatan aktivitas seismik Gunung Kerinchi setidaknya terus terjadi pada 1-21 Desember. Kegiatan terakhir dimulai pada hari Sabtu pagi pukul 03.50 WIB – 05.00 WIB. Peningkatan kegempaan di Gunung Kerinchi khususnya gempa vulkanik dalam (VA) tercatat sebanyak 11 kejadian dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5-25 detik.

Hasil rekaman grafik pengukuran amplitudo seismik (RSAM), menurutnya, mencerminkan adanya energi gempa, pola yang berubah-ubah dan sedikit meninggi pada akhir periode pemantauan Gunung Kerinchi, kata Vafid mengutip keterangan z. , Sabtu, 21 Desember 2024.

Baca juga:

Semeru kembali meletus, tinggi 900 meter, radius berbahaya 3 kilometer.

Gunung Kerinchi meletus.

Gunung Kerinchi meletus.

Foto:

  • VIVA / Syarifuddin Nasution.

Dijelaskannya, tingkat aktivitas Gunung Kerinchi saat ini berada pada level II (Peringatan). Potensi bahaya Gunung Kerinchi antara lain konsentrasi gas vulkanik yang tinggi, dan jika terjadi letusan mendadak, dapat terjadi letusan batuan jika tidak ada tanda-tanda aktivitas yang jelas.

Oleh karena itu, Survei Geologi mengimbau warga dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak mendekati atau beroperasi dalam radius tiga kilometer dari puncak kawah yang tingginya 3.805 meter di atas permukaan laut. (semut)

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha

Gempa M 7,3 di Vanuatu, Kementerian Luar Negeri: Tidak ada satupun WNI yang tewas

Sejauh ini Kementerian Luar Negeri Indonesia belum menerima informasi mengenai WNI yang menjadi korban gempa di Vanuatu.

img_title

VIVA.co.id

18 Desember 2024



Sumber