Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni hilang usai penembakan, KKB menghubungi TNI untuk membantu pencarian

Sabtu, 21 Desember 2024 – 19:23 WIB

Papua Barat, VIVA – Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Teluk Bintuni, AKP Tomi Samuel Marbun hilang di Teluk Bintuni, Papua Barat pada Rabu, 18 Desember 2024 dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan hilang.

Baca juga:

Pemerintah Malaysia menyetujui dilanjutkannya pencarian penerbangan MH370, tanggapan keluarga korban

Baku tembak yang melibatkan anggota Pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dan Polsek Teluk Bintuni yang dipimpin Tomi Samuel Marbun, Kanit Reskrim AKP di Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, terjadi pada Rabu.

Terjadi penembakan di kawasan rawa dan sungai. Tomi Samuel dari AKP dan anggotanya berusaha menyelamatkan diri dari serangan KKB dengan menaiki perahu fiber untuk menyeberangi sungai. AKP Tomi Samuel diduga terjatuh ke sungai saat penembakan.

Baca juga:

Paling Terkenal: Enzo Allie Jadi Lulusan Terbaik Kopassus, Polisi Tantang Warga Duel Karaoke

Tim gabungan TNI-Polri sedang mencari anggota Polda Sumut.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Kolonel Infanteri Syawaludin Abuasan

Baca juga:

KRI SIM-367 Gantikan KRI Diponegoro, Satgas MTF TNI AL Siap Jaga Perdamaian Dunia

Komando Daerah Militer (Kodam)

Kepala Bagian Penerangan Kodam

“Saat ini personel organik kami (Yonif 763) dan Satgas Yonif 642/Kapuas sedang melakukan pencarian. Jika ada informasi baru akan segera kami sampaikan,” kata Syawaludin, Papua Barat, Sabtu, 21 Desember 2024.

Ia mengatakan, operasi penggeledahan tidak hanya melibatkan personel gabungan dua batalyon infanteri, namun juga anggota Polsek Teluk Bintuni yang lokasi sasarannya di Teluk Bintuni, Distrik Moskona Barat.

Kodam Kasuari memastikan akan terus memantau perkembangan operasi pencarian yang dilakukan sejak Rabu (18/12) hingga Sabtu sore. “Kami memantau perkembangan kejadian melalui komandan satgas yang ada di lokasi,” kata Syavaludin.

Sementara itu, Jaringan Perdamaian Papua (PNP) merekomendasikan agar jajaran TNI dan Polri menggunakan pendekatan sosio-kultural dan sosio-antropologis yang kuat dalam mengatasi (relatif) pelanggaran keamanan dan ketertiban umum di Papua Barat.

JDP prihatin dengan terjadinya peristiwa kekerasan berupa hubungan bersenjata antara aparat TNI dan Polri dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Penerapan pendekatan ini bertujuan untuk mencegah konflik bersenjata yang menimbulkan korban jiwa. Apalagi menjelang Natal 2024, kata juru bicara JDP Jan Christian Varinussi.

Berdasarkan keterangan sumber JDP, ia mengatakan pada Rabu 18 Desember 2024 terjadi kontak senjata di Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Peristiwa itu terjadi bersama Pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya dan anggota Polres Teluk Bintuni yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Tommy Samuel Marbun.

“Penembakan berlangsung sekitar satu jam di daerah rawa dan dekat sungai,” kata Warinoussi.

Menurut sumber JDP, sekitar 14 petugas Reskrim Polres Teluk Bintuni berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu fiber melintasi sungai saat baku tembak.

Kehadiran Satreskrim Polres Teluk Bintuni di kawasan Moscona Barat dimaksudkan untuk menjemput sejumlah warga yang hendak kembali ke kampungnya.

Dua dari tiga warga yang menyerahkan diri beberapa bulan lalu ikut masuk tim Bareskrim, kata Warinussi.

Sejauh ini, Polda Papua Barat belum merespons hilangnya AKP Tomi Samuel Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni.

Halaman berikutnya

“Saat ini personel organik kami (Yonif 763) dan Satgas Yonif 642/Kapuas sedang melakukan pencarian. Jika ada informasi baru akan segera kami sampaikan,” kata Syawaludin, Papua Barat, Sabtu, 21 Desember 2024.

Dorong Asta Cita Presiden Prabowo, BNPT akan sediakan 100.000 bibit ikan nila



Sumber