Minggu, 22 Desember 2024 – 08:38 WIB
Makassar, VIVA – Dalam tiga hari terakhir, hujan lebat disertai cuaca ekstrem di Kota Makassar menyebabkan banjir di tiga kecamatan di dua kecamatan. Ketinggian air mencapai 80 sentimeter dan 355 warga terpaksa mengungsi ke sejumlah titik pengungsian.
Baca juga:
Sedetik, rumah warga di Maros tersapu banjir
Dua kabupaten terdampak dan total 355 orang terpaksa mengungsi, kata Kepala BPBD Makassar Ahmad Hendra, Sabtu (21/12/2024).
Hingga Sabtu pagi, menurut Pusat Komando Operasi (Pusdalops) BPBD Makassar, sekitar 98 kepala keluarga mengungsi ke berbagai lokasi pengungsian di wilayah terdampak banjir.
Baca juga:
Banjir dan longsor di Soppeng, Sulawesi Selatan, satu orang hilang
Ahmad menjelaskan, tim SAR gabungan saat ini memprioritaskan evakuasi masyarakat rentan seperti lansia dan anak-anak. Proses evakuasi dilakukan dengan bantuan perahu karet, karena jalan yang terendam banjir tidak dapat dilalui kendaraan.
Baca juga:
10 Wilayah Sulsel Terdampak Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Memprihatinkan
“Kami fokus mengevakuasi warga yang hendak mengungsi, khususnya lansia, dengan menggunakan perahu rib. Sebab, peluncurannya sudah tidak memperbolehkan kendaraan lagi,” jelas Achmad.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Manggala dan Kabupaten Biringkanaya dengan ketinggian air berkisar antara 50 hingga 100 sentimeter. Bahkan sejumlah laporan menyebutkan ketinggian air mencapai 130 sentimeter pada Jumat malam.
BPBD Makassar telah mendirikan posko tanggap bencana di dua kecamatan untuk menangani korban dan memantau situasi.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan diperkirakan akan terus terjadi di Makassar hingga 22 Desember. Achmad mengimbau warga mewaspadai kemungkinan banjir semakin meluas.
BMKG menyatakan, besok diperkirakan hujan masih berlanjut. Kami meminta warga waspada, ujarnya.
Pantauan di lapangan, genangan air masih menggenangi pemukiman dan jalan raya di kedua kabupaten tersebut. Di Antang Blok 10 dan 8, ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Pacerakang, khususnya di kawasan pemukiman Kodam Tiga yang rumah warganya terendam banjir.
Evakuasi warga berlanjut di Blok 10 dan 8 Antang. Saat ini sudah disiapkan sembilan titik pengungsian di Pacerakang, kata Achmad. (Wawan Setyawan/Makassar)
Halaman berikutnya
BPBD Makassar telah mendirikan posko tanggap bencana di dua kecamatan untuk menangani korban dan memantau situasi.