Minggu, 22 Desember 2024 – 08:46 WIB
Sulawesi Selatan, VIVA – Cuaca ekstrem yang melanda hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakibatkan lumpuh total dan banjir di jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan wilayah tersebut. Informasi yang dihimpun, beberapa wilayah yang terdampak parah antara lain Kota Makassar, Kabupaten Barru, Maros, dan Jeneponto.
Baca juga:
355 warga terpaksa mengungsi akibat banjir di Makassar
Situasi ini membuat kendaraan kesulitan melewati beberapa kawasan. Memang, sejumlah mobil dan sepeda motor, serta ratusan rumah warga terendam.
Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, sejumlah wilayah di Sulsel dilanda banjir dan tanah longsor. Cuaca buruk ini terjadi di Sulawesi Selatan sejak Jumat, 20 Desember 2024 dan diperkirakan berlangsung hingga Minggu, 22 Desember 2024.
Baca juga:
Sedetik, rumah warga di Maros tersapu banjir
“Ada beberapa daerah, salah satunya Makassar, Gowa, Takalar, Barru, Pangkep, Soppeng. Selain itu, kawasan jalan utama dekat dengan air sehingga saat air pasang, air masuk ke jalan utama,” kata Amson Padolo. dikonfirmasi Minggu, 22 Desember 2024.
Baca juga:
Banjir dan longsor di Soppeng, Sulawesi Selatan, satu orang hilang
Amson menjelaskan, curah hujan saat ini relatif tinggi seiring dengan terjadinya banjir. Oleh karena itu, wilayah pesisir rawan terhadap banjir. Khususnya menuju Makassar, Parepare, Pangkep, Maros, Soppeng dan Barru. Meski begitu, Amson juga mengatakan wilayah di pesisir selatan dan barat menjadi perhatian utama.
“Sejak kemarin sudah turun hujan di wilayah selatan, sehingga ada kekhawatiran jika kita pindah ke Luvu dan Toraja karena kondisi geografisnya yang pegunungan. Apalagi ini wilayah pesisir,” ujarnya.
Amson melaporkan sejumlah wilayah terdampak dan mengimbau masyarakat untuk mengevakuasi warga terdampak banjir dan longsor.
“Beberapa wilayah terdampak antara lain Kabupaten Gowa, Takalar Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Sinjai, Kota Makassar dan Parepare. Selayar juga sedikit terdampak banjir namun belum ada laporan. Masih ada peringatan dini dan jika kawasannya dekat. Karena airnya dekat dengan air, kalau hujan deras airnya tidak bisa keluar, katanya.
Amson menjelaskan, BPBD Sulsel telah mengerahkan personel untuk memantau lokasi banjir dan mengevakuasi warga terdampak ke tempat aman. Selain itu, BPBD terus mengimbau warga untuk waspada dengan peringatan dini terjadinya cuaca buruk.
“Seluruh BPBD dan tim tanggap bencana sudah berada di lapangan sejak pertama kali bencana melanda. Mereka sudah berada di lapangan sejak dini hari kemarin,” pungkas Amson.
Halaman berikutnya
Amson melaporkan sejumlah wilayah terdampak dan mengimbau masyarakat untuk mengevakuasi warga terdampak banjir dan longsor.