Presiden FIFA Gianni Infantino telah menyatakan “terima kasih yang tulus” kepada pihak berwenang Iran karena mengizinkan puluhan ribu penggemar wanita untuk menghadiri pertandingan sepak bola papan atas minggu ini antara Sepahon dan Persepolis.
Infantino telah mengadopsi kebijakan keterlibatan pribadi dengan para pemimpin negara tersebut setelah ada seruan untuk mengecualikan Iran dari Piala Dunia 2022 karena larangan Republik Islam terhadap sepak bola wanita.
Tim tuan rumah Sepakhon menang 2-1 dalam pertandingan Liga Pro di Stadion Naqsh-e Jahan di Isfahan pada hari Senin di depan penonton yang semuanya perempuan dan perempuan.
Keputusan itu diambil setelah putri Sepakhon melontarkan hinaan kepada fans Persepolis saat bentrokan antar klub di Stadion Azadi Teheran pada bulan Mei.
Federasi sepak bola Iran mendenda kedua klub dan memerintahkan dua pertandingan berikutnya dimainkan hanya di depan penonton wanita.
Dalam komentar yang diposting di media sosial oleh FIFA pada hari Kamis, Infantino mengatakan dia “sangat senang” bahwa sekitar 45.000 perempuan dan anak perempuan diizinkan untuk mengambil bagian dalam edisi terbaru dari salah satu persaingan klub paling sengit di Iran.
BACA JUGA | Liga-liga Eropa mengatakan mereka tidak diajak berkonsultasi mengenai Liga Super yang berganti nama
“FIFA telah melakukan kontak terus-menerus dengan otoritas IR Iran selama beberapa tahun mengenai kemungkinan perempuan dan anak perempuan menghadiri pertandingan sepak bola,” kata pria Swiss itu.
“Menyusul derby Teheran tahun lalu antara Persepolis dan Esteghlal, yang dihadiri oleh 3.000 perempuan dan anak perempuan, pertandingan terbaru ini adalah contoh cemerlang betapa inklusif dan terbukanya permainan kami untuk dinikmati semua orang.” Terima kasih tulus saya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah mewujudkan hal ini… dan saya berharap dapat melihat lebih banyak perempuan dan anak perempuan secara teratur menghadiri pertandingan sepak bola di masa depan,” tambahnya.
Kelompok kampanye hak-hak perempuan Open Stadiums, yang menyerukan agar Iran dilarang tampil di Piala Dunia, mengatakan bahwa penggemar perempuan telah mengubah stadion menjadi “simbol pembangkangan”.
“Akses perempuan terhadap kapasitas stadion sangat terbatas,” demikian postingan di media sosial usai pertandingan.
“Hari ini, sebagai hukuman bagi penggemar pria, Federasi Sepak Bola Iran hanya mengizinkan wanita dan stadion Sepakhon hampir penuh. Akses yang setara dan normal terhadap stadion bagi warga Iran masih memerlukan perhatian serius,” tambahnya.
Infantino mengatakan dia akan melanjutkan strateginya saat berkunjung ke Iran dalam waktu dekat.
“Saya bermaksud mengunjungi Iran segera untuk membahas isu-isu terkait sepak bola, karena negara ini merupakan kekuatan penting dalam sepak bola Asia dan penting bagi kita untuk melanjutkan hubungan kerja positif dan produktif yang telah kita bangun,” katanya. .