Mantan penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menyebut Kortas Tipidkor dibentuk sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberantas korupsi.

Minggu, 22 Desember 2024 – 17:47 WIB

Jakarta – Baswedan dan Yudi Purnomo, mantan penyidik ​​senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengatakan pembentukan Kortas Tipidkor merupakan wujud komitmen Polri untuk berkontribusi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca juga:

Polri berhasil menangkap penguasa pabrik narkoba di Bali

Lahirnya Korps Antikorupsi Polri (Kortas Tipidkor) merupakan komitmen Polri untuk meningkatkan kontribusi Polri dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di negeri ini, kata Novel Baswedan Jakarta, Minggu, Desember 22, 2024 tahun.

Roman Baswedan dan Yudi Purnomo mengikuti acara sosialisasi pembentukan Tipidkor Kortas Polri kepada masyarakat pada Car Free Day di Jakarta.

Baca juga:

KPK Minta Bupati Banggay Amiruddin Tamoreka Diusut Usai Dugaan Korupsi Dana Kesejahteraan

Roman Baswedan dan Yudi Purnomo

Kegiatan tersebut turut diikuti Ketua Komite Pemberantasan Korupsi Polri Irjen Paul Kahyono Wibowo, Wakil Cortas Brigjen Arief Adiharsa, dan Kepala Satgas Antikorupsi Polri Gerry Muryanto.

Baca juga:

KPK menyebut kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi PT PP mencapai Rp 80 miliar

“Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang pembentukan Tipidkor Kortas Polri dan perannya dalam pemberantasan korupsi, dan masih berlangsung pada Hari Anti Korupsi Sedunia,” kata Novel.

Roman Cortas berharap kehadiran Tipidkor dapat memperkuat jajaran pencegahan dan pemberantasan korupsi. Saya berharap kehadiran Tipidkor Kortas Polri dapat memperkuat dan memantapkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, ujarnya.

Sementara itu, Yudi Purnomo menjelaskan permasalahan pemberantasan korupsi semakin kompleks cara kerjanya. Hal ini karena korupsi kini terjadi di dalam negara dan terdapat lapisan dalam transaksi keuangan.

Yudi Kortas menantikan kerja aktif Tipidkor bersama Komite Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung dalam pemberantasan korupsi.

Keberhasilan Dr Polri Cortas sangat kita harapkan dan sekaligus kita dapat bekerjasama dengan lembaga antikorupsi lainnya, khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kejaksaan Agung, kata Yudi.

Kegiatan tersebut diketahui antara lain memuat tayangan dan pesan mengenai korupsi di Indonesia, antara lain tulisan “Korupsi harus diberantas”, “Hentikan korupsi, Indonesia menang” dan “Tutup kemiskinan masyarakat koruptor”.

Halaman berikutnya

Sementara itu, Yudi Purnomo menjelaskan permasalahan pemberantasan korupsi semakin kompleks cara kerjanya. Hal ini karena korupsi kini terjadi di dalam negara dan terdapat lapisan dalam transaksi keuangan.

Paling terkenal: status polisi Mohammed Ferrari, pengakuan Shin Tae Yong



Sumber