Minggu, 22 Desember 2024 – 10:40 WIB
Tanggerang, VIVA – Hernia inguinalis adalah suatu kondisi dimana bagian organ dalam lambung, biasanya usus, menonjol keluar melalui lubang terbuka pada rongga perut. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama laki-laki, dan mungkin muncul benjolan kecil di area tersebut.
Baca juga:
Melihat perayaan Hari Ibu di berbagai negara, bahkan ada yang pergi ke pemakaman
Pada perkembangan janin laki-laki terdapat saluran yang disebut prosesus vaginalis (tonjolan selaput yang berfungsi sebagai jalur berkembangnya beberapa organ). Saluran ini harus ditutup sebelum bayi lahir. Jika saluran tidak tertutup sempurna, rongga tersebut memungkinkan organ dalam perut menonjol, membentuk hernia inguinalis. Yuk scroll untuk mengetahui detail selengkapnya!
Hernia inguinalis biasanya terjadi pada kasus berikut:
Baca juga:
Bocah Marah Hina Netizen Jennifer Koppen: Aku Cari Kamu!
- Bayi baru lahir dan bayi (0-1 tahun): Bayi prematur dan anak laki-laki berisiko lebih tinggi karena prosesus vaginais tidak menutup sempurna.
- Anak-anak antara 1 dan 5 tahun: gejala hernia inguinalis lebih terlihat, misalnya ada benjolan di persendian saat anak menangis atau mengejan.
- Anak usia sekolah (6-12 tahun): lebih jarang terjadi, namun masih dapat terjadi.
Baca juga:
Sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa separuh orang dewasa di Korea Selatan tidak ingin memiliki anak
Gading Serpong, dokter bedah anak RS Betsayda, dr. Kozzy, Sp.BA menjelaskan, hernia inguinalis pada anak biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan.
“Hal ini terjadi ketika saluran yang menghubungkan perut dan perut tidak menutup sempurna sebelum lahir sehingga memungkinkan organ perut keluar,” kata Dr. Cozzi dalam keterangannya, Minggu, 22 Desember 2024.
Selain itu, beberapa faktor risiko lainnya antara lain prematuritas, berat badan lahir rendah, anak laki-laki (risiko 6 kali lebih besar) dan kelainan bawaan lainnya, terutama kelainan dinding perut (misalnya gastroschisis dan omphalocele).
Gejala hernia inguinalis pada anak
- Benjolan yang lebih terlihat saat anak menangis, batuk, atau mengejan.
- Anak tampak gelisah atau tidak nyaman, apalagi jika benjolannya terasa kencang.
- Jika tidak diobati, hernia dapat menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi seperti usus terjepit (hernia tercekik), yang merupakan keadaan darurat medis.
Pencegahan dan pengobatan hernia inguinalis
“Sebagai tindakan pencegahan, perhatikan tanda-tanda awal seperti pembengkakan pada selangkangan anak. Kemudian, cegah bayi memberi makan berlebihan dengan memberikan pola makan yang sehat dan mencegah sembelit. “Selain itu, periksakan juga bayi prematur secara rutin,” jelasnya.
Menurut Dr Cozzi, hernia inguinalis tidak sembuh dengan sendirinya dan memerlukan pembedahan. Prosedur ini disebut herniotomi, yaitu operasi mengembalikan organ yang menonjol ke posisi semula dan menutup saluran yang terbuka.
“Orang tua harus peka terhadap gejala hernia inguinalis. “Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat di fasilitas yang tepat, anak-anak dapat terhindar dari risiko komplikasi dan tumbuh menjadi sehat sebagaimana mestinya,” kata Dr. Cozzi.
Direktur RS Betsayda Gading Serpong, dr. Pitono mengatakan, kesehatan anak menjadi prioritas utama mereka, khususnya di klinik bedah anak RS Bethsaida.
“Dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman di bidang pediatrik dan bedah anak, serta fasilitas medis yang canggih, kami berupaya memberikan pengobatan yang optimal terhadap hernia inguinalis dan berbagai kondisi kesehatan anak lainnya. “Kami berkomitmen memberikan perawatan terbaik demi tumbuh kembang setiap anak yang sehat dan berkualitas,” imbuhnya.
Halaman berikutnya
Selain itu, beberapa faktor risiko lainnya antara lain prematuritas, berat badan lahir rendah, anak laki-laki (risiko 6 kali lebih besar) dan kelainan bawaan lainnya, terutama kelainan dinding perut (misalnya gastroschisis dan omphalocele).