Minggu, 22 Desember 2024 – 10:56 WIB
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan tengah mempertimbangkan kemungkinan melengkapi kendaraan murah Green Car (LCGC) dengan teknologi hybrid. PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai hal tersebut bukan perkara mudah.
Baca juga:
Citroen menyoroti disparitas insentif untuk mobil hybrid dan listrik
Dodiet Prasetyo, Direktur Industri Maritim, Alat Angkut, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk menciptakan peningkatan kendaraan ramah lingkungan dengan harga terjangkau. Perlu diingat, penjualan mobil hybrid tercatat sangat baik di Indonesia.
“Kementerian Perindustrian ingin mendorong perbaikan lebih lanjut atas kemajuan baik yang telah dicapai. Kami mengajak produsen untuk memperkenalkan kendaraan LCGC yang dilengkapi teknologi hybrid,” kata Dodiet.
Baca juga:
Kesejukan Posko Waspada dan Bengkel Toyota
Menanggapi hal tersebut, Toyota mengaku LCGC Hybrid harus menjalani kajian menyeluruh, karena model barunya juga harus memenuhi kebutuhan konsumen. Hal tersebut disampaikan oleh Anton Jimmy Suwandi selaku Direktur Pemasaran PT TAM.
Baca juga:
Neta akan meluncurkan dua mobil baru di Indonesia tahun depan, hybrid atau EV?
“Jadi tidak mudah karena kita ingin produk hybrid kita berikutnya menjadi produk yang maju dan menghasilkan volume dan pasar yang besar,” kata Anton baru-baru ini di Jakarta.
“Bahkan kami mencoba mempelajari produk mana yang tepat. Tentu kami melihat semuanya, mulai dari masalah produksi, masalah permintaan, masalah kapasitas, fitur dan peluang pelanggan hingga market fit,” ujarnya.
All new Toyota Alphard PHEV telah diluncurkan dan juga irit bahan bakar
New Toyota Alphard PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) telah resmi diluncurkan dan menjadi pilihan baru yang melengkapi tipe dan versi mesin HEV (Hybrid Electric Vehicle).
VIVA.co.id
21 Desember 2024