Senin, 23 Desember 2024 – 16:02 WIB
VIVA – Kantor Wilayah (Kanwil) Bea dan Cukai Sumut (Sumbagtim) pada Selasa (17/12) telah melakukan pemusnahan barang akibat perbuatan yang dilakukan selama empat tahun terakhir. Pelepasan tersebut dilakukan bersama unit vertikal di bawah Kanwil Bea dan Cukai Sumut, seperti Bea Cukai Palembang, Bea Cukai Jambi, Bea Cukai Pangkalpinang, dan Bea Cukai Tanjungpandan.
Baca juga:
Jangan coba-coba! Brigjen Mukti merekomendasikan pencabutan izin tempat hiburan pengedar narkoba
“Sebagai kewajiban Bea dan Cukai dalam memenuhi fungsi pelindungan masyarakat atau mengayomi masyarakat, Kanwil Bea dan Cukai Sumbagtim telah melaksanakan lebih dari 4.000 penindakan sejak tahun 2021 hingga November 2024,” kata Kepala Bea dan Cukai Sutim. Kanwil, Agus Yulianto.
Narkoba yang disita sebanyak 321,1 kilogram, obat terlarang 41,1 ribu ekor, benih lobster (BBL) 690,7 ribu potong, miras ilegal 121,3 ribu liter, dan batang rokok 84,6 juta batang. Total upaya tersebut adalah 467,3 miliar rupiah, risiko kerugian negara mencapai 140,7 miliar rupiah, dan 1,38 juta nyawa terselamatkan dalam pencegahan masuknya narkoba ke masyarakat.
Baca juga:
Brigjen Mukti Benarkan Penangkapan DPO Narkoba Thailand Tak Ada Kaitannya dengan Freddy Pratama
Menindaklanjuti aksi tersebut, proses hukum akibat aksi narkoba tersebut diawasi oleh pihak kepolisian dan BNN, serta diserahkan Benih Lobster Bening (BBL) kepada Kementerian. Pekerjaan kelautan dan perikanan untuk ekstraksi. Sedangkan minuman beralkohol ilegal dan rokok ilegal yang sebagian sudah diambil sebagai upaya final, merupakan upaya hukum yang lebih memilih mengganti hukuman pidana dengan denda yang memberikan efek jera sebesar Rp 2,6 miliar. Barang-barang hasil perbuatan yang telah melalui proses hukum tidak dikembalikan kepada pemiliknya, melainkan dimusnahkan, meskipun prosesnya telah selesai.
Akibat perbuatan kami, kami memusnahkan 23,9 juta batang rokok ilegal dan 1,1 ribu liter minuman beralkohol ilegal senilai Rp 24 miliar. BMMN) bermula dari 552 aksi yang tidak dimusnahkan pada masa penghapusan sebelumnya di lingkungan Bea dan Cukai Daerah Sumbaghtim. Cukai Palembang dan Bea Cukai Pangkalpinang. Sedangkan BMMN Bea Cukai Tanjungpandan dimusnahkan pada 4 Desember, jelas Agus.
Baca juga:
Inisiatif pengelolaan limbah sisa rokok yang inspiratif
Barang-barang yang dimusnahkan dijamin dalam keadaan rusak sehingga tidak dikonsumsi lagi oleh masyarakat. Sebab, tujuan atau filosofi utama pemberlakuan cukai bukan untuk memperoleh pendapatan negara, melainkan untuk mengendalikan konsumsi dan mengendalikan peredaran barang-barang berbahaya yang membahayakan kesehatan masyarakat. Penambahan komponen cukai dilakukan untuk menaikkan harga barang sehingga tidak mudah didapat masyarakat.
“Selain kesehatan penduduk, ada tiga faktor penting yaitu angkatan kerja sebanyak 6 juta orang dalam rantai produksi (mulai dari petani hingga distributor) dan lebih dari 10 juta pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan industri seperti retailer. dan risiko meningkatnya peredaran barang ilegal, termasuk hilangnya salah satu sumber pendapatan negara;
Alokasi pendapatan negara untuk mendukung pelayanan kesehatan terlihat jelas pada aturan penggunaan dana cukai hasil tembakau yang menyebutkan bahwa 40 persen dari dana tersebut akan dialokasikan untuk pelayanan kesehatan, 50 persen untuk kesejahteraan masyarakat, 10 persen untuk diarahkan. terhadap pajak tembakau. % untuk penegakan hukum di bidang cukai. Hal yang sama juga terlihat pada ketentuan pajak rokok yang didistribusikan kepada pemerintah daerah, dimana setidaknya 50% dari dana tersebut digunakan untuk mendanai penegakan hukum di sektor kesehatan dan cukai, dibandingkan dengan 75% (setara dengan 37,5 ) yang dialokasikan. total dana) harus dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan program jaminan kesehatan.
“Bea dan Cukai mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta menekan peredaran rokok ilegal yang harganya lebih murah sehingga lebih mudah dikonsumsi masyarakat, sehingga menyebabkan prevalensi merokok meningkat dari 28,62% menjadi 28,99% pada November 2024.” Alasannya, pada bulan Desember 2023, peran serta seluruh lapisan masyarakat dapat berperan sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat,” pungkas Agus.
Satgas Narkoba menggagalkan transaksi 20kg, dua petugas TNI ditangkap
Operasi dipimpin langsung Deninteldam I/Bukit Barisan wilayah Sumut
VIVA.co.id
23 Desember 2024