Joglo Lawas menjadi saksi inspiratif kebangkitan para penyintas stroke

Selasa, 24 Desember 2024 – 02:08 WIB

Yogyakarta, VIVA – Joglo Lawas Alun-Alun Utara Joglo Lawas Alun-Alun Utara, Jogjakarta, Semarang dan Magelang Persatuan Penyintas Stroke Indonesia (PPSI) pimpinan Jati Suryanto menggelar acara persatuan khusus di Jogjakarta. Pasien difabel dari komunitas Indo Peduli Adelaide yang tinggal di Jogja juga turut serta dalam acara ini.

Baca juga:

Bikin bingung istri Pak Tarno, beneran ada 10?

Rombongan kunjungan asal Jakarta yang dipimpin oleh Maria Rosa Shinta disambut hangat oleh para peserta acara. Kehadiran mereka semakin istimewa dengan kehadiran Kapolrestabes Yogyakarta, Kompol Aditya Surya Dharma yang diwakili Irjen Paul Suwondo Nainggolan. Gulung lagi, oke?

Tarian sederhana yang dipimpin langsung oleh Maria Rosa menambah kemeriahan acara. Tarian ini merupakan simbol bahwa disabilitas bukanlah suatu hambatan dalam bekerja dan beraktivitas.

Baca juga:

Profil Pak Tarno : Dulunya seorang pesulap terkenal, kini berjualan ikan cupang di pinggir jalan

Jati Suryanto, yang juga dosen Universitas Muhammadiyah, bercerita tentang dedikasinya dalam mengembangkan cabang PPSI di daerah terpencil. Saat ini anggota PPSI sudah mencapai lebih dari 6 ribu orang.

Baca juga:

Di sel Agus Buntung, ia disediakan kamar mandi dan toilet dengan bantuan pendamping.

“Dengan perjalanan seperti ini kita bisa memberikan motivasi dan semangat agar stroke tidak menghambat aktivitas, bahkan perjalanan ke luar kota seperti Semarang, Jogja, dan Bandung,” ujarnya.

Pimpinan PPSI menyampaikan terima kasih khusus kepada Maria Rosa dan Phillips Gunavan atas ide inovatifnya dalam mendukung para penyintas stroke.

“Saya berharap program ini dapat terintegrasi dan bermanfaat baik bagi para penderita stroke maupun masyarakat umum,” imbuhnya.

Gambar orang cacat.

Phillips Gunawan, mantan CEO PT Tempo Scan Pacific, berharap pemerintah lebih memperhatikan penyandang disabilitas.

“Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan penyandang disabilitas. Juga dari fasilitas umum seperti jalan bagi penyandang disabilitas, transportasi, dan fasilitas kesehatan. “Bagi BPJS, saya berharap bisa lebih mudah mengaksesnya tanpa harus antri atau berpindah antar fasilitas kesehatan,” kata Phillips.

Halaman selanjutnya

“Saya berharap program ini dapat terintegrasi dan bermanfaat baik bagi para penderita stroke maupun masyarakat umum,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya



Sumber