Wisatawan muslim Indonesia semakin mudah mencari panduan wisata halal di 4 negara tersebut

Senin, 23 Desember 2024 – 21:20 WIB

Jakarta – Indonesia sukses meraih predikat destinasi wisata muslim terbaik selama dua tahun berturut-turut yakni pada tahun 2023 dan 2024.

Baca juga:

Timeline joki jalan alternatif di puncak memeras wisatawan Rp 850 ribu, awalnya minta sebanyak-banyaknya

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Indonesia terus berbenah setelah dinobatkan sebagai destinasi utama umat Islam pada tahun 2023. Perbaikan apa yang telah dilakukan? Yuk scroll untuk mengetahui detail selengkapnya!

Perbaikan tersebut antara lain berupa peningkatan pelayanan terhadap wisatawan muslim, promosi layanan wisata ramah muslim, mendorong kunjungan pengunjung lebih lama, dan peningkatan minat belanja wisatawan.

Baca juga:

Seorang joki lari alternatif Puncak Bogor yang menuntut uang Rp 850.000 ditangkap polisi

Sementara itu, sejumlah program akan ditingkatkan pada tahun 2024, seperti sertifikasi halal bagi dunia usaha dan usaha kecil dan menengah, Santri Digitalpreneur, e-katalog Masjid Raya Indonesia, global center of simple fashion dan kerjasama bilateral dengan Arab Saudi.

Tidak hanya pemerintah, swasta juga mengalami perbaikan. Salah satunya adalah operator tur Cheria Holiday yang ekspansi bisnis wisata halalnya sudah menjangkau hampir 25 kota besar di Indonesia. Operator wisata peraih penghargaan Kementerian Pariwisata dalam nominasi wisata halal terbaik dan terpopuler tahun 2016 ini tak puas dan merantau ke mancanegara.

Baca juga:

Diaz Adriani dan Ustadz Subki membahas keharmonisan perkawinan dalam dunia bisnis

Cheriatna, CEO Cheria Holiday, mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Australia dengan ditunjuk oleh Tourism Australia sebagai salah satu mitra dalam Muslim Friendly Tourism Consortium.

Kemitraan strategis ini bertujuan untuk mengkampanyekan sejumlah destinasi pariwisata Australia yang ramah Muslim, kata Cheriatna dalam keterangannya, Senin, 23 Desember 2024.

Kemitraan ini mencakup penyediaan informasi mengenai fasilitas ramah Muslim di destinasi-destinasi utama, mempromosikan restoran bersertifikat halal, dan mengembangkan paket wisata yang disesuaikan dengan minat wisatawan Muslim.

Meskipun Australia memiliki populasi Muslim sebesar 3,2%, lain ceritanya dengan negara mayoritas non-Muslim seperti Hong Kong, Thailand, dan Korea Selatan. Uniknya, ketiga negara tersebut tak kalah agresif dalam meningkatkan layanan ramah muslim di setiap destinasi wisatanya.

Tourism Board Hong Kong telah bermitra dengan Business to Government (B2G) dan Cheria Holiday pada akhir tahun 2023. Lebih khusus lagi, ini adalah kemitraan dengan Klook, agen perjalanan online terbesar di Pearl of the Orient.

“Kemitraan ini dapat menjadikan Hong Kong viral sebagai pilihan utama wisatawan Muslim yang mencari destinasi liburan yang nyaman dan inklusif,” kata Cheriatna.

Kerja sama dengan otoritas pariwisata keempat negara ini memberikan kemudahan bagi wisatawan muslim Indonesia dalam mencari informasi wisata halal eksklusif seperti mengunjungi masjid bersejarah, menikmati kearifan budaya lokal, dan aktivitas hiburan ramah muslim lainnya.

“Pencapaian B2G ini merupakan perubahan model bisnis yang strategis dan berkelanjutan menuju Indonesia maju. Alhamdulillah, kami percaya penuh sebagai mitra bisnis pariwisata yang memenuhi kriteria yang ditetapkan luar negeri. Pasca pandemi, jumlah wisatawan muslim yang dibawa ke luar negeri semakin banyak. dari 30 persen, kami siap bekerja sama dengan negara lain yang ingin mengembangkan wisata halal,” jelas Cheriatna yang juga berasal dari Indonesia. Asosiasi Perjalanan Halal (ATHIN).

Halaman selanjutnya

Kemitraan ini mencakup penyediaan informasi mengenai fasilitas ramah Muslim di destinasi-destinasi utama, mempromosikan restoran bersertifikat halal, dan mengembangkan paket wisata yang disesuaikan dengan minat wisatawan Muslim.

Halaman selanjutnya



Sumber