Demokrat menyebut penolakan PDIP terhadap PPN 12% hanya bersifat politis

Selasa, 24 Desember 2024 – 22:23 WIB

Jakarta, VIVA-Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan penolakan kebijakan PDIP yang menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) hingga 12 persen hanyalah bersifat politis.

Baca juga:

Bantah adanya politisasi, KPK menegaskan status tersangka Hasto murni penegakan hukum

Sebab, kata dia, RUU PDIP 7 Tahun 2021 atau RUU Harmonisasi Perpajakan (PPN) akan naik menjadi 12% pada tahun 2021.

“Saya kira hanya politis saja ya, karena kalau ditilik ke belakang ya, bahkan teman-teman di PDIP pun menyetujuinya,” kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 Desember 2024.

Baca juga:

Dibuka! Hasto Cristianto memberi uang kepada Harun Masiku untuk menyuap Komisioner KPU

Anggota DPR RI Herman Khaeron

Wakil Ketua Badan Pelaporan Keuangan Negara DPR RI (BAKN) ini juga mengaku tak ingin mencari-cari kesalahan atas penerapan kebijakan kenaikan PPN sebesar 12%, karena UU HPP merupakan produk peraturan perundang-undangan yang telah disepakati. Oleh DPR dan Pemerintah.

Baca juga:

KPK Ungkap Peran Hasto Cristiano: Legalkan Segala Cara Harun Masiku Gabung DPRK

“Saya tidak mau mencari-cari kesalahan karena ini adalah undang-undang yang diputuskan di gedung DRC, pemerintah bersama DRC,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Herman, yang diperbincangkan saat ini bukan setuju atau menolak kebijakan tersebut, melainkan bagaimana melunakkan PPN 12 persen tersebut dan mengefektifkannya untuk program kesejahteraan masyarakat.

“Menurut saya ini penting, maka bersama-sama kita akan terus memperkuat fiskal negara dengan memperoleh tambahan pendapatan, namun di sisi lain kita akan memperkuat landasan perekonomian di daerah-daerah tertentu agar kita dapat melaksanakan pembangunan ekonomi dengan lebih baik. di masa depan,” katanya.

Gambar Pajak (Khusus/VIVA).

Gambar Pajak (Khusus/VIVA).

Foto:

  • VIVA.co.id/BS Putra (Medan)

Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan, kenaikan PPN hanya untuk golongan barang mewah selanjutnya merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk meminimalisir dampak kenaikan PPN sebesar 12 persen.

“Saya kira ini sudah ada, dengan rencana Pak Prabowo hanya akan menangani orang-orang yang bertalenta, kemudian ke program-program pembangunan atau pemberdayaan masyarakat, penguatan,” imbuhnya.

Halaman selanjutnya

“Menurut saya ini penting, maka bersama-sama kita akan terus memperkuat fiskal negara dengan memperoleh tambahan pendapatan, namun di sisi lain kita akan memperkuat landasan perekonomian di daerah-daerah tertentu agar kita dapat melaksanakan pembangunan ekonomi dengan lebih baik. di masa depan,” katanya.

Halaman selanjutnya



Sumber