Selasa, 24 Desember 2024 – 21:15 WIB
Banjarmasin, VIVA – Presiden adalah direktur PT. Alamtri Resources Indonesia, Tbk (d/h PT. Adaro Energy Indonesia, Tbk), Garibaldi Thohir mengatakan pendidikan merupakan kunci masa depan bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto yang memprioritaskan pendidikan di Indonesia.
Baca juga:
Dampak mengandalkan kecerdasan buatan terhadap proses pendidikan
Kita harus bergandengan tangan mendukung program pemerintah untuk menciptakan pemerataan akses pendidikan di Indonesia, kata Garibaldi, melalui Antara, Selasa, 24 Desember 2024.
Baca juga:
Ibas Yudhoyono berbicara tentang potensi AI untuk membantu generasi muda mencapai Generasi Emas 2045
Oleh karena itu, Garibaldi, Adaro melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) melaksanakan program Sejuta Harapan dengan membagikan paket seragam sekolah kepada siswa sekolah dasar dari keluarga kurang mampu di berbagai wilayah wilayah operasional.
Sementara itu, kata dia, bantuan yang diberikan meliputi perlengkapan sekolah senilai Rp1,2 juta per anak per tahun, dan wilayah operasional Adaro yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah serta ditujukan untuk siswa sekolah dasar dari keluarga berpenghasilan rendah di sekitar Sumsel.
Baca juga:
Usulan anggota Dewan yang berpartisipasi dalam skandal itu dijatuhi hukuman pelatihan militer
“Kami bangga kegiatan ini juga didukung oleh karyawan Adaro yang turut menyumbangkan 2.000 bungkus seragam sekolah,” ujarnya.
Tentu saja Garibaldi berharap dengan kegiatan ini dapat memberikan semangat dan harapan kepada anak-anak Indonesia untuk melanjutkan studi dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan kompetitif.
Menurutnya, program ini merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan nasional, serta memberikan semangat baru bagi anak-anak Indonesia. “Dengan begitu, anak-anak Indonesia bisa fokus belajar untuk meraih cita-citanya di masa depan,” jelasnya.
Program Sejuta Harapan prihatin dengan masih banyaknya anak putus sekolah di Indonesia, dengan perkiraan sekitar 75.303 anak akan putus sekolah pada tahun 2021, dengan 38.716 diantaranya berada pada tingkat sekolah dasar.
Menurut Garibaldi, salah satu permasalahan utama adalah minimnya dana untuk kebutuhan dasar pendidikan anak-anak, seperti seragam dan alat tulis, sehingga diperlukan dukungan nyata dari banyak pihak untuk mewujudkan hal tersebut.
“Kami berharap langkah ini dapat menjadi katalis untuk menciptakan perubahan positif, setiap anak di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya (Ant).
Halaman selanjutnya
Menurutnya, program ini merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan nasional, serta memberikan semangat baru bagi anak-anak Indonesia. “Dengan begitu, anak-anak Indonesia bisa fokus belajar untuk meraih cita-citanya di masa depan,” jelasnya.