Laba bersih BCA Bukukan Rp 50,5 triliun hingga November 2024

Selasa, 24 Desember 2024 – 15:56 WIB

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih (bank saja) pada November 2024 menjadi Rp 50,5 triliun atau meningkat 14% dari tahun ke tahun (busur).

Baca juga:

Mengapa proyek Anda gagal? Temukan kuncinya di sini

Berdasarkan laporan keuangan BCA, pada November 2024, laba bersih BCA sebesar Rp 4,2 triliun atau meningkat 8%. dari tahun ke tahun (busur) tetapi menurun sebesar 28 persen secara keseluruhan bulan ke bulan (mtm).

“Ada tiga faktor yang mendorong kinerja positif perseroan, antara lain pertumbuhan pendapatan dan kinerja operasional yang solid, pertumbuhan kredit yang kuat dan metrik pengendalian biaya kredit yang terus kuat, atau Kredit harga (CoC) tetap terjaga,” kata Manajemen BCA dalam keterangannya, Selasa, 24 Desember 2024.

Baca juga:

Apakah Anda ingin menurunkan berat badan? Cobalah 5 manfaat luar biasa dari bunga telang ini!

Penjelasan manajemen, untuk pendapatan bunga gan Pendapatan bunga bersih (NII) per November 2024 naik Rp 6,5 triliun atau 11% (y/y) namun turun 2,5% (mtm).

Baca juga:

Resurs Alam (KKGI) akan bagikan dividen interim Rp 15 per saham, Perhatikan jadwalnya!

Secara keseluruhan, NII BCA sebelas bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp70 triliun dan tumbuh sebesar 9% (YoY) sebagai margin bunga bersih. Margin bunga bersih (NIM) sebesar 5,74 persen.

Atau naik 37 bps dibandingkan tahun lalu, meski turun 19 bps dibandingkan bulan lalu, kata Manajemen BCA.

Hingga November 2024, NIM BCA berada pada level 5,73 persen, naik 22 basis poin, dan diperkirakan berada pada kisaran 5,7–5,8 persen, sesuai dengan target manajemen pada tahun 2024. Peningkatan NIM didorong oleh perubahan bauran aset, dimana BBCA mengalihkan posisinya dari Bank Indonesia ke obligasi pemerintah dan penyedia kredit. Memberi jalan lebih tinggi.

Kemudian pendapatan tanpa bunga (Pendapatan tanpa bunga atau non-II) BBCA tercatat Rp 1,9 triliun pada November 2024, naik 91% (y/y) namun turun 27% (mtm). Pada 11 bulan pertama tahun 2024, non-II tumbuh sebesar 7,5 persen.

“BCA melaporkan pertumbuhan pinjaman sebesar 15,5 persen pada tahun ini hingga November 2024, naik dari 14,2 persen pada Oktober 2024. Pencapaian tersebut terjadi di tengah manajemen yang 10-12 persen melebihi ekspektasi, ujarnya.

Halaman selanjutnya

Hingga November 2024, NIM BCA berada pada level 5,73 persen, naik 22 basis poin, dan diperkirakan berada pada kisaran 5,7–5,8 persen, sesuai dengan target manajemen pada tahun 2024. Kenaikan NIM didorong oleh perubahan komposisi aset, dimana BBCA mengalihkan eksposurnya dari Bank Indonesia ke obligasi dan pinjaman pemerintah dengan imbal hasil lebih tinggi.

Halaman selanjutnya



Sumber