Di Surabaya, bayi yang terseret ke dalam air limbah sudah dicari selama 2 hari

Rabu, 25 Desember 2024 – 18:29 WIB

Surabaya, LANGSUNG – Selasa sore kemarin, seorang bayi berinisial MR (3,5) hilang dan terbawa arus limbah di kawasan Babatan II Wiyung, Surabaya, Jawa Timur. Hingga Rabu, 25 Desember 2024, jenazah si kecil malang tersebut belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

Baca juga:

Tulang paha seorang anak laki-laki di Padang Pariaman patah setelah ayah tirinya yang marah menginjaknya setelah kalah judo.

Video MR terseret arus sungai di desa yang penuh rumah viral di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, korban sedang bermain hujan di Surabaya. Air di selokan sempit itu meluap hingga ke dalam gang.

Korban yang berdiri di tepi sungai tiba-tiba terjatuh dan tubuhnya tersesat di aliran air yang deras secara tiba-tiba. Dua temannya yang juga anak-anak melihat korban ditelan ke saluran pembuangan. Mereka hanya tampak melihat di mana korban tenggelam.

Baca juga:

Sebuah keluarga di Padang hanyut terbawa sungai, dan dua anaknya meninggal

Gambar bayi berenang di sungai.

Gerakan tubuh mereka tampak bingung. Nur, salah seorang warga setempat, mengatakan derasnya aliran air limbah di desa setempat disebabkan oleh semakin berkurangnya relief di kawasan tersebut. Alhasil, saat hujan, air memenuhi selokan, aliran air sangat deras.

Baca juga:

10 Wilayah Sulsel Terdampak Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Memprihatinkan

Bagi orang dewasa, arus yang kuat di parit yang sempit dapat ditoleransi dan tidak ada kemungkinan tenggelam. Tapi untuk yang kecil langsung dibawa pergi. “Tempat ini seperti bukit,” kata Noor kepada wartawan.

Agus Xebi Djuniantoro, Kepala BPBD Surabaya, mengatakan tim di lapangan sedang berupaya mencari jenazah korban. Selain BPBD, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Jalan Raya dan Basarnas Surabaya juga ikut membantu pencarian korban.

Tim pencarian korban, lanjut Hebining, terpecah menjadi dua. Kelompok mengkilap mencari korban di sisi selatan, dan kelompok kedua di sisi timur. Dia menduga jenazah korban hanyut ke sungai di kawasan Babatan Wiyung. Sebuah parit mengarah ke sungai.

Selain ke sungai, jenazah korban sempat terbawa arus hingga ke pompa air di Wiyung. “Kami masih terus melakukan pencarian yang dibantu PU dan Basarnas. Alat berat juga dikerahkan untuk mengeluarkan eceng gondok tersebut,” kata Hebi.

Halaman selanjutnya

Tim pencarian korban, lanjut Hebing, terpecah menjadi dua. Kelompok mengkilap mencari korban di sisi selatan, dan kelompok kedua di sisi timur. Dia menduga jenazah korban hanyut ke sungai di kawasan Babatan Wiyung. Sebuah parit mengarah ke sungai.

Halaman selanjutnya



Sumber