Kamis, 26 Desember 2024 – 05:12 WIB
Jakarta – Dr Gia Pratama, salah satu dokter ternama Indonesia, tampil sebagai bintang tamu di podcast YouTube Deddy Corbusier. Saat mewawancarai Dedi Corbusier selaku pembawa acara, Dr. Gia bercerita dan mengungkap banyak hal, terutama terkait penyakit tersebut.
Baca juga:
Paling populer: Ramalan bintang Taurus dan cara mudah menenangkan pikiran
Yang diungkap dr Gia menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Ada dua penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, yaitu serangan jantung dan stroke. Gulung lagi, oke?
“Dua penyebab kematian terbesar di Indonesia adalah serangan jantung dan stroke,” kata dr Gia Pratama pada Rabu, 25 Desember 2024.
Baca juga:
Sedikit fakta kehidupan Pak Tarno, bertubuh kurus dan menggunakan kursi roda
Lalu, Deddy Corbuzier menanyakan hal-hal yang kerap membuat masyarakat harus ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan membutuhkan pertolongan pertama.
Baca juga:
Persib berduka atas meninggalnya dokter tim Rafi Ghani
Saat ditanya pertanyaan tersebut, Dr. Gia menjelaskan bahwa serangan jantung dan stroke merupakan kunjungan IGD yang paling umum. Ada juga hipertensi dan diabetes.
“Tapi lebih banyak kecelakaan di UGD, kan?” tanya Ayah Corbusier.
“Tidak. Saya sering mengatasinya (serangan jantung dan stroke),” jawab dr Gia.
“Bukankah banyak korban kecelakaan IGD?” tanya Ayah.
“Hari-hari saya terkena serangan jantung, stroke, hipertensi, diabetes, saya meminumnya,” jawab dr Gia.
Dr Gia sangat prihatin agar masyarakat lebih memahami bahwa serangan jantung dan stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Melalui media sosial, Dr. Gia mengkomunikasikan pentingnya mengambil tindakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
Meski menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, serangan jantung dan stroke jarang dibicarakan, kata dr Gia.
Makanya kemarin saya tulis visi dan misi saya, yaitu mencegah serangan jantung dan stroke. Satu juta orang tidak akan terkena serangan jantung dan stroke. Ya, makanya saya terjun di media sosial, imbuhnya .
Halaman berikutnya
“Tidak. Saya sering mengatasinya (serangan jantung dan stroke),” jawab dr Gia.