Rusia memindahkan rudal canggih dari Suriah ke Benghazi dan Tobruk

Rabu, 25 Desember 2024 – 06:35 WIB

VIVA – Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) diyakini telah memindahkan sejumlah rudal canggih ke bagian timur Libya. Pemindahan senjata dari Suriah dilakukan pasca tumbangnya rezim Bashar al-Assad di negara tersebut.

Baca juga:

Dubes Djumala: BNPT memantau dengan cermat situasi di Suriah pasca jatuhnya Assad

Menurut laporan yang dipublikasikan VIVA militer dari LihatUS GlobalSenjata teknologi terbaru yang dikirim ke Libya oleh militer Rusia adalah sistem rudal antipesawat. S-300 Dan Kemenangan S-400.

Amerika Serikat (AS) menduga militer Rusia sedang mempelajari akses pelabuhan di kawasan Benghazi dan Tobruk. Hal itu diumumkan usai pertemuan antara pasukan Vladimir Putin dan Angkatan Bersenjata Libya (LNA).

Baca juga:

Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang akan menindak tegas personel terkait LGBT

Dirujuk dalam laporan lain VIVA militer dari Al JazeeraLibya disebut-sebut bisa menjadi lokasi alternatif pasukan Rusia yang ditempatkan di Suriah.

VIVA Military: Sistem rudal pertahanan udara S-300 milik militer Rusia

Baca juga:

Mayday, kapal evakuasi Rusia di Suriah telah tenggelam

Berdasarkan perhitungan, intervensi dan kepentingan negara-negara aliansi Barat di North Atlantic Treaty Organization (NATO) terhadap keamanan di Libya.

Rusia sebelumnya telah mengerahkan sistem rudal S-300 Ke Suriah pada tahun 2015. Mobilisasi senjata ini dilakukan setelah jatuhnya pesawat tempur tersebut Sukhoi Su-24 oleh pasukan Turki.

Puluhan jet tempur Su-24 kemudian ditempatkan di Pangkalan Udara Khmeimim di Provinsi Latakia.

Tiga tahun kemudian, Rusia juga mengirimkan sistem rudal S-300dan secara signifikan meningkatkan pengaruh negara Beruang Merah di Suriah. Termasuk menambah kompleksitas jaringan pertahanan udara negara.

VIVA Militer: Jet tempur militer Rusia Sukhoi Su-24

VIVA Militer: Jet tempur militer Rusia Sukhoi Su-24

Keterlibatan Rusia di Libya timur meningkat secara signifikan sejak 2019. Saat itu, Moskow memberikan dukungan militer kepada pasukan LNA yang dipimpin Khalifa Haftar dalam perang saudara Libya.

Selain senjata, bantuan militer Rusia mencakup pengerahan tentara bayaran dan peralatan kelompok Wagner.

Sejak itu, Rusia mempertahankan kepentingan strategisnya di Libya timur. Terutama dalam pengamanan jalur akses militer dan angkatan laut.

Militer Rusia dilaporkan telah tiba di fasilitas penting seperti pangkalan udara Al-Jufra dan fasilitas pelabuhan Benghazi.

Halaman selanjutnya

Puluhan jet tempur Su-24 kemudian dikerahkan ke pangkalan udara Khmeimim di provinsi Latakia.

Halaman selanjutnya



Sumber