Kamis, 26 Desember 2024 – 10:45 WIB
Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Pusat Indonesia (KPI) Ubaidilloh mengajak lembaga penyiaran televisi dan radio untuk lebih banyak memberikan informasi kepada masyarakat tentang bencana alam. Usulan ini disampaikan mengingat pada 20 tahun yang lalu, Indonesia khususnya Aceh sedang mengalami bencana yang sangat besar dan dahsyat.
Baca juga:
Nelayan Aceh dilarang melaut pada peringatan 20 tahun tsunami
“Hari ini menandai peringatan 20 tahun tsunami Aceh. Salah satu bencana yang menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan. Tentu kita tidak ingin hal ini terulang kembali, sehingga perlu upaya edukasi kebencanaan melalui televisi dan radio, ujarnya di Jakarta, Kamis, 26 Desember 2024, sesuai keterangan tertulis. VIVA.
Ubaydilloh juga melihat berbagai bencana masih terus terjadi di beberapa daerah seperti Sukabumi, Cianjur, dan Pandeglang. “Longsor, banjir, pergerakan bumi juga terjadi akhir-akhir ini. “Sebagai daerah rawan bencana, saya yakin salah satu kebutuhan masyarakat akan informasi adalah terkait bencana alam.
Baca juga:
Menteri Lingkungan Hidup meninjau penanganan banjir di Ponorogo usai mengunjungi warga terdampak banjir
Melalui pendidikan darurat, Ubaydillah berharap dapat meminimalisir kerusakan dan kerugian, terutama korban jiwa, terhadap masyarakat yang terkena dampak. Selain itu, lanjutnya, masyarakat bisa tahan terhadap bencana.
Baca juga:
Ivan Gunawan yang kembali ditegur karena kemunculannya, meminta KPI datang
“Pendidikan darurat membantu masyarakat mempelajari apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi. “Langkah-langkah mitigasi dan respon dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat,” imbuhnya.
Ubaydilloh juga berharap agar isu kebencanaan ditayangkan oleh lembaga penyiaran prime time dan program yang mampu menarik khalayak banyak. “Salah satunya adalah agar informasi pendidikan kebencanaan dapat dimasukkan dalam program yang baik, memiliki khalayak yang banyak, dan juga pada jam tayang utama,” tuturnya.
Kilas balik 20 tahun tsunami Aceh
Menurut laporan PBB, akibat bencana besar tersebut, 500.000 orang kehilangan tempat tinggal dan lebih dari 230.000 orang meninggal.
VIVA.co.id
26 Desember 2024