LSI Denny JA: Opini masyarakat negatif terhadap sistem pemilu daerah yang dipilih DPRD

Jakarta – Lingkaran Riset Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) menilai sentimen positif yang diterimanya dari masyarakat jelang hari ke-100 pemerintahan Prabowo Subianto. Salah satu perasaan tersebut adalah gaya diplomasi Prabowo di forum internasional.

Baca juga:

Tak Perlu Ada Tim Transisi Terpilih Jadi Gubernur Jabar Mulyadi berkata: Apa gunanya?

Gaya bicara Prabovo di forum internasional menyoroti banyak isu. Termasuk di dalamnya peringatan Prabowo kepada para koruptor, meyakinkan para pendukung intinya bahwa Ketua Umum Partai Gerindra ini berpotensi menjadi pemimpin tangguh yang akan menumbuhkan perekonomian.

“Sentimen masyarakat sangat positif. Namun ada satu pandangan negatif terhadap sistem Pilkada,” kata Pendiri LSI Danny JA Danny Januar Ali dalam pemaparan penelitian Catatan Akhir 2024, Kamis, 26 Desember 2024.

Baca juga:

Seorang anggota DPRD Sumbar dituding selingkuh dengan istri orang

Di tahun pertamanya menjabat RI 1, Prabowo banyak mengumumkan program-program penting yang menyasar sektor-sektor strategis, kata Danny. Terkait hal tersebut, LSI Denny JA menganalisis opini masyarakat dengan pendekatan berbasis teknologi.

Kajian yang dilakukan LSI Denny JA ini mempersempit delapan permasalahan di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, ketenagakerjaan, sosial dan politik.

Baca juga:

Dampak mengandalkan kecerdasan buatan terhadap proses pendidikan

LSI Denny JA dalam temuannya menyebutkan ada tujuh program yang didukung sentimen positif. Sementara itu, ada satu program yang menghadapi tantangan serius dari masyarakat.

Pertama, program peningkatan kesehatan ibu hamil dan menyusui melalui gizi. Diketahui, program dengan frekuensi percakapan 2.505 itu meraih sentimen positif 53,7 persen dan negatif 46,3 persen.

Danny Januar Ali, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Danny JA

Alasan program ini diapresiasi karena menyasar kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan anak-anak. Namun, terdapat pendapat kritis mengenai pekerjaan yang dilakukan di beberapa tempat, terutama di daerah terpencil.

Kedua, program Prabowo bertujuan untuk mencapai swasembada pangan dengan menciptakan sawah seluas 4 juta hektar dalam 3-4 tahun. Dengan frekuensi percakapan sebanyak 7.922, mencapai 70 persen sentimen positif dan 30 persen sentimen negatif.

Berdasarkan hasil survei, masyarakat optimis terhadap potensi program untuk meningkatkan ketahanan pangan. Namun, ada keraguan mengenai efektivitas anggaran dan tujuan ambisiusnya.

Lalu, ketiga, program alokasi anggaran besar untuk kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah dengan frekuensi 17.925 percakapan. Berdasarkan survei, program tersebut memiliki sentimen positif: 71,6 persen dan negatif 28,4 persen.

Masyarakat sangat mendukung kesejahteraan guru. Persoalan utamanya adalah menerapkan pemerataan anggaran.

Keempat, program ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen melalui tujuh sektor utama, termasuk transisi menuju energi ramah lingkungan. Dengan frekuensi percakapan sebanyak 8.002, isu ini meraih sentimen positif sebesar 58,0 persen dan sentimen negatif sebesar 42,0 persen.

Menurut LSI Denny JA, transisi menuju energi hijau mendapat sorotan positif. Namun, sebagian kalangan skeptis angka pertumbuhan ekonomi tinggi itu akan terwujud.

Kelima, program penurunan tinggi badan dengan program diet gratis bergizi berbasis pangan lokal dengan frekuensi 2264 percakapan. Mood positif terhadap program tersebut sebesar 52,7 persen dan negatif 47,3 persen.

Publik menyambut positif fokus pemerintahan Prabowo pada isu penuaan. Permasalahan utamanya adalah pemerataan program hingga ke daerah-daerah terpencil.

Lalu, keenam adalah 3 juta unit rumah, termasuk 2 juta unit rumah di pedesaan melalui UKM lokal. Dengan frekuensi 4.190 percakapan, program ini meraih 53,7 persen sentimen positif dan 46,3 persen sentimen negatif.

Berikutnya ketujuh soal kenaikan upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen pada tahun 2025, frekuensi percakapan 5248. Sentimen positifnya mencapai 52,6 persen dan negatif 47,4 persen.

Kenaikan UMN ini disambut baik oleh para buruh.

Kedelapan soal persoalan pilkada melalui DPRD untuk efisiensi ekonomi dengan frekuensi 1.629 pembicaraan. Namun usulan Prabowo hanya mendapat sentimen positif sebesar 23,7 persen.
Opini masyarakat terhadap persoalan sistem pemilu daerah melalui PDP sebagian besar negatif, yakni 76,3 persen. Program ini mendapat kritik tajam dari masyarakat yang khawatir akan melemahkan demokrasi dan meningkatkan risiko korupsi.

Denny JA mengatakan, sebaiknya pemerintahan Prabowo fokus melaksanakan program-program yang mendapat dukungan positif. Selain itu, untuk meningkatkan transparansi, pastikan semua program memiliki mekanisme pemantauan yang kuat untuk mencegah penyimpangan.

Denny pun mengimbau agar Prabowo menghindari persoalan pilkada pilihan DPRD. Politik kepresidenan Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan politik parlementer di India, Singapura atau Malaysia.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa pada tahun 2014 ada upaya penyelenggaraan pilkada di DPRK. Namun akhirnya dibatalkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Jajak pendapat publik pada saat itu menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen masyarakat telah melepaskan hak untuk memilih pemimpin secara langsung.

Denny pun mengingatkan, kemungkinan turunnya dukungan terhadap Prabovo akibat isu Pilkada melalui DPRD merupakan harga yang terlalu mahal untuk dibayar.

“Banyak orang dengan mudahnya mengubah dukungannya. Prabowo membutuhkan dukungan masyarakat atas berbagai program besarnya, terutama di tahun pertama.

Dalam penelitian ini LSI menggunakan metode analisis isi komputasi Denny JA. Metode ini mampu mengidentifikasi topik dan sentimen masyarakat berdasarkan kata kunci spesifik yang terkait dengan setiap program.

Data diolah menggunakan aplikasi LSI INTERNET, alat analisis yang dirancang untuk penelitian opini publik di ruang digital.

Saat mengevaluasi emosi, hanya emosi positif dan negatif yang dipilih. Namun, warna netral tidak termasuk. Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu tanggal 20 November sampai dengan 20 Desember 2024.

Data dikumpulkan dari platform digital termasuk: media sosial, misalnya Twitter, TikTok, Facebookmedia online, yaitu berita, blog, video, web. Itu juga berasal dari forum diskusi dan podcast. LSI dilengkapi dengan analisis kualitatif berdasarkan kajian Denny JA serta analisis pendapat para ahli.

Halaman berikutnya

Sumber: Dok. Istimewa

Halaman berikutnya



Sumber