Kamis, 26 Desember 2024 – 21:41 WIB
Jakarta – Di Museum Nasional Indonesia, Kementerian Kebudayaan RI membuka pameran fosil manusia purba Pithecanthropus erectus untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Pameran ini bertajuk “Indonesia, Peradaban Tertua di Bumi? 130 Tahun Setelah Pithecanthropus Erectus” atau “Indonesia: Peradaban Tertua di Dunia
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menegaskan status Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia dalam pidatonya pada pembukaan pameran yang memperingati 130 tahun penemuan Pithecanthropus erectus, atau manusia purba Jawa Eugene. Dubois terletak di Sungai Solo pada tahun 1894.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menyampaikan bahwa penemuan ini merupakan sebuah pencapaian besar yang tidak hanya mengukuhkan tempat Indonesia dalam peta paleoantropologi dunia, namun juga menjadikan Indonesia sebagai episentrum penting evolusi manusia. “Penemuan ini bukan hanya peristiwa besar dalam sejarah ilmu pengetahuan; “Ini merupakan pencapaian transformasional yang mengukuhkan peran Indonesia sebagai bagian penting dalam kisah besar evolusi manusia,” ujarnya.
Indonesia memiliki koleksi sisa-sisa manusia purba terbesar di Asia Tenggara. 60% dari seluruh temuan Homo erectus di dunia pernah ditemukan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong telah menemukan fosil berumur lebih dari 1,5 juta tahun, menempatkan Indonesia sebagai salah satu pusat adaptasi dan inovasi manusia purba.
Baca juga:
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Indonesia Peradaban Tertua di Dunia, Ini Buktinya!
“Penemuan ini membuka mata dunia terhadap fakta bahwa tanah air kita memainkan peran yang tak tergantikan dalam kisah besar evolusi manusia,” tambah Fadli. “Wilayah nusantara merupakan salah satu pusat peradaban kuno yang terkaya dan paling kompleks di dunia, yang sangat penting dalam memahami asal usul umat manusia. Warisan ini sangat luas dan mendasar untuk memahami sejarah dan peradaban manusia di seluruh dunia.”
Pameran ini menampilkan berbagai fosil dan artefak penting secara historis, termasuk tengkorak Homo erectus S-17, tengkorak terlengkap di dunia, yang dipamerkan untuk pertama kalinya. Temuan lainnya, seperti sisa-sisa fauna purba Mastodon dan Stegodon, memperkaya kisah ekosistem awal nusantara, menggambarkan lingkungan dinamis tempat berbagai spesies hidup berdampingan dan menciptakan salah satu habitat paling kompleks dalam sejarah bumi.
Teori “Out of Africa” telah lama mendominasi narasi global tentang asal usul manusia. Namun penemuan dan sebaran sisa-sisa manusia purba di Indonesia memberikan gambaran yang melengkapi atau merevisi narasi tersebut.
Baca juga:
Tiga Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Masuk Daftar UNESCO, Fadli Zon: Fondasi Identitas Nasional
“Fosil-fosil ini menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia adalah laboratorium alam, ruang hidup bagi manusia purba untuk belajar bertahan hidup, beradaptasi, dan berinovasi,” kata Fadli.
“Melalui pameran ini, kami mengingatkan dunia bahwa babak pertama peradaban manusia dimulai tidak hanya di Afrika, tetapi juga menemukan kekuatan dan kompleksitasnya di nusantara,” lanjutnya. Pengakuan ini menempatkan Indonesia di garis depan dalam mendefinisikan ulang sejarah evolusi global.
Kementerian Kebudayaan melanjutkan kewajibannya untuk melindungi dan memanfaatkan warisan budaya masyarakat. UUD 1945 dan Pasal 32 Ayat 1. Pameran Peringatan Perkembangan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 ini merupakan wujud nyata upaya Indonesia memperkuat dan mengembangkan kebudayaan nasional dalam konteks peradaban dunia.
Menbudpar juga mengajak generasi muda Indonesia untuk menjadikan warisan ini sebagai inspirasi masa depan. “Menyadari bahwa warisan kita bersifat global, kita dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat pembelajaran dan kontribusi terhadap peradaban dunia,” ujarnya.
“Indonesia, peradaban tertua di dunia?” Menampilkan lebih dari 20 koleksi istimewa dan koleksi asli dari museum ternama seperti Museum Geologi Bandung, Museum Manusia Purba Sangiran, Museum Negeri Mpu Tantular, Perpustakaan Fadli Zon, Museum Bumiayu Tonjong dan Museum Semedo. Pameran ini dibuka untuk umum di Museum Nasional Indonesia mulai 21 Desember 2024.
Pameran baru manusia purbakala di Museum Nasional, Fadli Zon mengajak generasi muda untuk berkunjung
Fadli Zon menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban tertua di dunia. Bertepatan dengan pameran sisa-sisa manusia purba di Museum Nasional Indonesia.
VIVA.co.id
26 Desember 2024