Kamis, 26 Desember 2024 – 12:03 WIB
Mozambik, VIVA – Kerusuhan yang dimulai dengan pengumuman hasil akhir pemilihan umum di Mozambik (Afrika Timur) menyebabkan pelarian massal para tahanan di penjara dengan keamanan tinggi dekat Maputo, ibu kota Mozambik, media lokal melaporkan.
Baca juga:
Pemerintah memberikan remisi khusus Natal kepada 15.807 narapidana di seluruh Indonesia
Pada hari Senin, 23 Desember 2024, Dewan Konstitusi Mozambik mengukuhkan hasil pemilihan umum bulan Oktober, mengukuhkan kemenangan Daniel Chapo, kandidat dari partai berkuasa FRELIMO, sebagai presiden terpilih. Pengumuman ini menyebabkan kerusuhan di berbagai wilayah negara.
“Kami mengkonfirmasi adanya orang-orang yang melarikan diri ini, namun tim kami masih berada di lapangan untuk menentukan jumlah pasti dan rincian lainnya,” kata Sekretaris Tetap Kementerian Kehakiman Justino Tonela kepada kantor berita lokal.
Baca juga:
Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara karena Kasus Korupsi Timah, Netizen Tak Terima!
di hari yang sama, Agence France-Presse Menurut Komandan Polisi Jenderal Bernardino Rafael, 1.534 tahanan melarikan diri dalam kejadian tersebut. Rafael juga mengklaim 33 tahanan tewas dan 15 luka-luka dalam pelarian tersebut. Polisi berhasil menangkap sekitar 150 narapidana yang melarikan diri, tambah Rafael.
Penjara Keamanan Maksimum Maputo, sekitar 14 kilometer dari ibu kota, menampung lebih dari 3.000 tahanan, sebagian besar dituduh melakukan kejahatan kekerasan, sebagian besar pembunuhan, menurut Kementerian Kehakiman Mozambik.
Baca juga:
Harvey Moeis harus membayar ganti rugi Rp 210 miliar di luar hukuman penjara 6,5 tahun
Pemilihan umum diadakan di Mozambik pada tanggal 9 Oktober, dan menurut hasil awal, Chapo memimpin pemilihan presiden. Dalam keputusan Dewan Konstitusi, hakim mengukuhkan penunjukan Daniel Chapo sebagai presiden berikutnya, calon Frelimo yang memperoleh 65 persen suara.
Sementara itu, penantang utama kandidat independen, Venancio Mondlain, memperoleh total 24 persen suara, kemudian menyatakan ketidaksetujuannya terhadap hasil pemilu paruh waktu dan menyerukan pembangkangan sipil yang meluas.
Pendukung Mondlane, yang sebagian besar terdiri dari ratusan ribu anak muda, turun ke jalan dan menghadapi tembakan dari pasukan keamanan.
Setidaknya 110 orang tewas di seluruh negeri pada hari Senin, menurut Amnesty International. Kelompok pemantau lain menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 130 orang.
4.248 narapidana di Sumut ditetapkan pembebasan Natal 2024, 46 segera dibebaskan
Pemberian remisi ini merupakan bentuk rasa terima kasih pemerintah atas upaya pendampingan yang dilakukan para narapidana.
VIVA.co.id
25 Desember 2024