Jumat, 27 Desember 2024 – 15:00 WIB
VIVA – Menurut informasi pirutanatoraja.orgCacingan pada anak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh anak. Cacing ini dapat menyerang berbagai organ, namun paling sering menginfeksi saluran pencernaan. Cacingan paling sering muncul pada anak-anak, terutama anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun, karena anak sering bermain di tanah dan tidak mengikuti aturan kebersihan diri.
Baca juga:
6 Rekomendasi Obat Diare yang Aman dan Efektif
Jika tidak diobati, cacingan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk malnutrisi, anemia, dan pertumbuhan terhambat. Cacing menyerap nutrisi dari makanan anak. Orang tua sebaiknya mengetahui penyebab dan gejala cacingan agar dapat memberikan pengobatan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi. Ada beberapa obat yang dapat mengobati cacingan dengan cepat dan efektif.
Apa penyebab cacingan pada anak?
Baca juga:
6 tips meredakan nyeri haid dengan cepat dan efektif
Cacingan pada anak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh, biasanya melalui saluran pencernaan. Penyebab utama munculnya cacingan pada anak adalah:
1. Tidak mencuci tangan
Baca juga:
6 Tips Pengobatan Sakit Maag yang Aman dan Efektif
Anak-anak sering bermain di luar dan menyentuh berbagai benda yang terkontaminasi telur cacing. Jika tangan tidak dicuci sebelum makan, telur cacing bisa masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Makan makanan yang terkontaminasi
Makanan atau minuman yang terkontaminasi, termasuk daging yang kurang matang, mungkin mengandung telur atau larva cacing. Jika dimakan bisa menyebabkan infeksi cacing.
3. Anusnya tidak bersih
Salah satu jenis cacing yang paling umum menyerang anak-anak adalah cacing kremi, jika anak menggaruknya lalu menyentuh mulut atau makanannya maka dapat menimbulkan rasa gatal pada anus.
4. Bermain di tanah
Anak yang suka bermain di tanah atau di tempat kotor lebih rentan terkena cacingan, karena telur cacing bisa berada di dalam tanah dan masuk ke tubuh anak melalui tangan yang kotor.
Obat apa saja yang dianjurkan untuk pengobatan cacingan pada anak?
Secara umum cacingan pada anak dapat diobati dengan cepat. Obat ini tersedia di apotek terdekat. Beberapa obat yang dianjurkan untuk mengobati cacingan pada anak antara lain:
1. Albendazol
Albendazol merupakan obat yang efektif untuk membunuh berbagai jenis cacing, antara lain cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita. Obat ini mengganggu metabolisme cacing sehingga tidak dapat bertahan hidup di dalam tubuh. Dosisnya biasanya disesuaikan dengan berat badan anak. Kisaran Harga: Rp 23.688 per baris.
2. Jeruk kombantrine
Jeruk Combantrin mengandung pirantel pamoat, yang melumpuhkan cacingan dan mengeluarkannya melalui tinja. Obat ini tersedia dalam bentuk sirup dan bisa digunakan untuk anak mulai usia dua tahun. Dosis bervariasi berdasarkan usia. Kisaran Harga: Rp 24.720 untuk 10ml.
3. Vermox (Mebendazol)
Vermox merupakan obat yang mengandung mebendazole yang efektif membunuh berbagai jenis cacing, seperti cacing kremi dan cacing gelang. Dosis yang dianjurkan biasanya satu tablet per hari sebelum makan. Kisaran harga: Rp 23.000 per baris.
4. Sirup konvermex
Sirup Convermex juga mengandung Pyrantel Pamoate dan efektif mengobati infeksi cacing pada anak. Dosis – satu sendok takar sirup sebelum tidur, tergantung usia anak. Kisaran Harga: Rp 17.403 untuk 125ml.
5. Askamex
Askamex merupakan obat yang mengandung levamisol yang berfungsi melumpuhkan cacing sehingga dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Obat ini aman untuk anak mulai usia satu tahun. Kisaran harga: Rp 2700 per baris.
6. Ivermektin
Obat antiparasit ini efektif melawan berbagai jenis cacing, termasuk cacing tambang dan cacing cambuk. Ivermectin juga digunakan untuk mengobati kutu dan infeksi parasit lainnya.
Obat ini membantu menghilangkan gejala cacingan secara efektif. Namun, penting untuk mengikuti dosis yang dianjurkan apoteker.
Halaman berikutnya
Makanan atau minuman yang terkontaminasi, termasuk daging yang kurang matang, mungkin mengandung telur atau larva cacing. Jika dimakan bisa menyebabkan infeksi cacing.