Kasus ibu hamil yang dipukuli remaja di Puncak Bogor membuat polisi menetapkan tersangka.

Sabtu, 28 Desember 2024 – 00:10 WIB

Bogor, VIVA – Puncak Bogor kembali viral dengan penyerangan terhadap ibu hamil setelah joki menarik tarif Rp 850.000 dari wisatawan jalur alternatif ke Puncak.

Baca juga:

Sederet momen viral di Indonesia sepanjang tahun 2024, dari “Aa Kasihan Aa” pengemis hingga lagu “Saat Aku Masih Kecil”

Rekaman kamera dashboard penyerangan sepasang suami istri di Puncak Alternatif viral di media sosial.

Dalam kasus ini, seorang ibu hamil menjadi korban kekerasan dan diancam hamil. Berikut ini adalah kasusnya.

Baca juga:

Sosok populer TikTok yang viral, Zqya, diduga terlibat dalam video menjijikkan tersebut.

Kronologi kejadian

Kasat Reskrim Polres Bogor Kompol Teguh Kumara mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu, 22 Desember 2024 sekitar pukul 15.30 WIB. Sepasang suami istri tersebut sedang dalam perjalanan menuju vila melalui jalan alternatif Puncak.

Baca juga:

Seorang mantan pacar kriminal yang menggunakan asam pada seorang siswi di Yogyakarta

Namun di tengah perjalanan, korban melihat ada kendaraan yang diparkir di sisi kiri jalan, diduga salah satu rodanya terjatuh ke dalam lubang atau jalan berlubang. Makanya korban berusaha memperlambat mobilnya, kata Kompol Tegu Kumara kepada tvOne.

Diduga salah satu jendela mobil korban menabrak orang di sekitar saat hendak lewat.

Tak terima dengan kejadian tersebut, beberapa orang yang berada di dekat mobil yang terparkir langsung bereaksi.

Mobil korban ditabrak hingga terjadi adu mulut antara istrinya yang duduk di kursi penumpang dengan massa yang ada di lokasi.

Konflik berlanjut hingga istrinya turun dari mobil. Kemudian dia dipukuli oleh beberapa orang.

Sang suami yang turun untuk melindungi istrinya juga menjadi korban pengeroyokan dan mengalami luka di bagian mata kanannya.

“Akhirnya karena merasa tidak diterima, sang istri membuka jendela dan terjadilah pertengkaran yang akhirnya menyebabkan sang istri turun ke bawah dan diduga mengalami penyerangan. Menyusul dia, suaminya juga mendapat tuduhan kekerasan yang dilakukan beberapa orang di lokasi kejadian, jelas Teguh.

Status korban dan langkah hukum

Istrinya yang sedang hamil dinyatakan meninggal dunia di RSUD Cibinong. Hasil visum menunjukkan adanya risiko kehamilan akibat penganiayaan.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kompol Teguh Kumara mengungkapkan, mediasi antara korban dan pelaku awalnya dilakukan di Mapolres Megamendung.

Kesepakatan tercapai, namun korban tetap melaporkan kejadian tersebut ke polisi karena khawatir dengan kesehatan istrinya.

Polisi merilis nama tersangka

Sejauh ini, polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Dua di antaranya telah ditangkap dan ditahan di Rutan Polres Bogor.

Sementara satu tersangka lainnya masih buron dan dicari (DPO).

Kompol Tegu Kumara menjelaskan, pelaku merupakan warga sekitar yang sebelumnya tidak mengenal korban.

Alasan pemukulan ini karena pelaku tidak terima jika salah satu dari mereka yang sedang memperbaiki mobil memukul kaca spion mobil korban, kata Tegu.

Polisi kini menunggu hasil visum dari RSUD Cibinong untuk memperkuat bukti hukum. Sementara itu, pengejaran terhadap tersangka lainnya masih terus dilakukan.

Halaman selanjutnya

Konflik berlanjut hingga istrinya turun dari mobil. Kemudian dia dipukuli oleh beberapa orang.



Sumber