Sabtu, 28 Desember 2024 – 01:36 WIB
Jakarta – Di dunia digital, Malaysia terbukti menjadi negara yang mampu beradaptasi dengan kejadian terkini. Negara tetangganya telah mencapai prestasi tersebut dengan menjadi negara pertama di dunia yang memfasilitasi pembayaran zakat menggunakan aset kripto.
Baca juga:
Mulai Investasi Cryptocurrency di 2025, Ini 6 Koin yang Potensi Untung Bagi Investor Pemula
Ide revolusioner tersebut digagas oleh Penghimpunan Zakat Dewan Agama Islam Wilayah Federal (PPZ-MAIWP). Langkah ini juga menunjukkan bahwa lembaga zakat berkaitan dengan perkembangan teknologi.
“Penerapan kripto sebagai alat pembayaran zakat merupakan upaya mendekatkan teknologi modern dengan tanggung jawab keagamaan,” kata CEO PPZ-MAIWP Datuk Abdul Hakim Amir Usman, seperti dilansir Investor Trust pada Jumat, 27 Desember 2024.
Baca juga:
Nilai perdagangan aset kripto di Bappebti RI meningkat 356% mencapai Rp 556,53 triliun
Konsep pembayaran zakat menggunakan aset kripto dikembangkan untuk memudahkan umat Islam dalam memenuhi kewajibannya. Alasan lainnya adalah jumlah aset kripto masyarakat Malaysia yang relatif banyak.
Baca juga:
Bitcoin Vs XRP Akan Menjadi Lebih Banyak Mata Uang di tahun 2025
Berdasarkan laporan tersebut, nilai aset digital yang dimiliki masyarakat Malaysia mencapai RM16 miliar (setara 54 triliun rupiah). Jika properti memenuhi nisab dan telah menyelesaikan satu tahun, maka harus membayar zakat sebesar 2,5 persen, menurut fatwa yang dikeluarkan oleh Komite Penasihat Hukum Syariah Wilayah Federal.
Kutipan zakat aset digital menunjukkan tren yang menjanjikan. Pada tahun 2023, jumlah kuota zakat mencapai RM 25.983,91 atau Rp 87,7 juta, dan totalnya meningkat menjadi RM 44.991,97 pada tahun 2024 atau setara Rp 152 juta.
PPZ-MAIWP telah menunjuk Sharlife Sdn Bhd sebagai agen resmi pengumpul zakat digital. Dengan teknologi blockchain yang transparan dan aman, pembayaran zakat dapat dilakukan dengan mudah dan akuntabilitas transaksi terjamin.
Cara pembayaran zakat ini menunjukkan perpaduan yang harmonis antara kewajiban agama dengan kemajuan teknologi. Pendekatan ini secara tidak langsung memperkuat posisi Malaysia sebagai pionir dalam mengadopsi teknologi untuk tujuan keagamaan.
Inovasi cemerlang merupakan wujud PPZ-MAIWP dalam mendukung perkembangan teknologi. Agen pengumpulan zakat Malaysia juga memberikan alternatif bagi umat Islam di seluruh dunia untuk membayar zakat dengan cara yang modern dan tepat.
“Yang paling menyedihkan adalah ketika teknologi jauh dari agama. Dengan melakukan ini, kita pastikan ibadah dekat dengan perkembangan zaman,” kata Datuk Abdul Hakim Amir Usman.
Selain itu, adopsi aset kripto sebagai alat pembayaran zakat merupakan bukti nyata bahwa Islam terbuka dan fleksibel terhadap perubahan zaman tanpa pernah kehilangan esensinya. Seiring dengan terus berkembangnya rasio nilai tukar, Malaysia akan menginspirasi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, untuk mengadopsi teknologi serupa guna mendukung Syariah.
Artikel ini telah tayang di InvestorTruts.id dengan judul berikut. “Buatlah sejarah! Malaysia telah memelopori pembayaran zakat dengan cryptocurrency.”
Halaman selanjutnya
Cara pembayaran zakat ini menunjukkan perpaduan yang harmonis antara kewajiban agama dengan kemajuan teknologi. Pendekatan ini secara tidak langsung memperkuat posisi Malaysia sebagai pionir dalam mengadopsi teknologi untuk tujuan keagamaan.