Jumat, 27 Desember 2024 – 13:08 WIB
VIVA – Sekitar 10.000 karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk, atau Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, menyerbu Jakarta untuk menyampaikan janji kepada Presiden Prabowo Subianto. Ribuan karyawan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah Pengadilan Negeri Niaga (PN) Semarang dinyatakan pailit dan Mahkamah Agung (MA) menolak peninjauan kembali (PC) yang diajukan Sritex.
Baca juga:
PAN menuntut janji Menteri Perindustrian untuk memastikan pegawai Sritex tidak dipecat
Koordinator serikat pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, mengatakan ribuan pekerja Sritex berencana berdemonstrasi di Jakarta setelah putusan kasasi ditolak Mahkamah Agung. Ia berharap pemerintah mendukung aspirasi buruh, seperti yang pernah dijanjikan mantan presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk ikut memperjuangkan nasib puluhan ribu buruh Sritex pasca putusan pailit.
Baca juga:
Wakil Menteri SDM: Kepemimpinan baru Sritech berkomitmen untuk tidak melakukan PHK
“Rencananya kami akan mengambil tindakan di Mahkamah Agung minggu depan. “Kami juga akan roadshow ke Presiden, ke Kantor Presiden untuk memberikan semangat kepada Presiden Pak Prabowo, karena Pak Prabowo sudah menyatakan kesediaannya untuk melindungi pekerja Sritex,” ujarnya usai mengikuti aksi unjuk rasa yang dihadiri ribuan Sritex. Karyawan di Sukoharjo, Jumat 27 Desember 2024.
“Kami memberi semangat tanpa ada tuntutan apa pun karena katanya ingin membantu Sritech agar bisa terus tanpa dipecat, makanya kami memberikan semangat kepada Pak Prabowo,” imbuhnya.
Baca juga:
Dengan dukungan pemerintah, BNI bermitra dengan pemberi pinjaman Sritex
Sementara itu, ia berencana berdemonstrasi di depan Mahkamah Agung, lembaga peradilan tertinggi di Indonesia, seiring upaya pimpinan mempertimbangkan kembali putusan kasasi tersebut. Ia kemudian menyatakan dalam mosinya bahwa nasib masa depan puluhan ribu buruh berada di tangan lembaga peradilan ini.
“Sejak manajemen melakukan investigasi, kami laporkan ada puluhan ribu pekerja Sritex di luar sana yang membutuhkan perhatian,” ujarnya.
Selain mengunjungi Mahkamah Agung dan kantor Presiden, Slamet mengatakan ribuan pekerja akan membantu empat kantor kementerian yang ditunjuk pemerintah untuk bekerja sama dengan Sritex pasca putusan pailit. Keempat kementerian tersebut antara lain Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian BUMN.
“Kemudian kami akan memberikan pembinaan kepada kementerian terkait, yang disampaikan Presiden Pak Prabowo ada empat kementerian,” ujarnya.
Lebih lanjut, Slamet mengatakan jumlah pekerja yang akan berangkat ke Jakarta dari pabrik Sritex di Sukoharjo berjumlah sekitar 10.000 orang. Ribuan pekerja berangkat dengan bus. Oleh karena itu, mulai hari ini pihaknya akan melakukan pertemuan intensif dengan sejumlah perwakilan buruh untuk merencanakan aksi tersebut di Jakarta.
“Rencana massalnya sekarang kita koordinasikan, kemungkinan sekitar 10 ribu karena belum bisa maksimal. Hari ini kita rapat lagi, kita akan kirim surat ke Kapolri tentang aksi kita minggu depan karena ini Natal dan Tahun Baru. , jadi agak telat. “Harusnya secepatnya, tapi karena keadaan di akhir tahun,” ujarnya.
Dalam aksi demo tersebut, Slamet mengatakan para buruh akan mengajukan beberapa tuntutan kepada pemerintah pusat terkait nasib pegawai Sritex yang ingin tetap bekerja dan tidak ada PHK. Selain itu, meski perintah pailit dikeluarkan oleh pengadilan, perusahaan tetap beroperasi.
“Kami ingin melanjutkan tuntutan kami, yakni bekerja. “Dengan berlanjutnya pekerjaan, perusahaan harus terus berjalan,” harapnya.
Halaman berikutnya
Selain mengunjungi Mahkamah Agung dan kantor Presiden, Slamet mengatakan ribuan pekerja akan membantu empat kantor kementerian yang ditunjuk pemerintah untuk bekerja sama dengan Sritex pasca putusan pailit. Keempat kementerian tersebut antara lain Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian BUMN.