Sabtu, 28 Desember 2024 – 15:43 WIB
Jakarta – Gerakan Pemuda Ansar (GP Ansar) mengambil langkah strategis dalam memperkuat konsolidasi organisasi melalui perluasan peluang ekonomi personelnya dalam kurun waktu HUT ke-91. Hal itu ditentukan dengan berdirinya badan usaha milik Ansar (BUMA).
Baca juga:
Menteri Bahlil tekankan hilirisasi mineral dan batubara untuk mendongkrak perekonomian hingga 8%
Ketua Umum PP GP Ansar Addinjauharudin mengatakan, program ini merupakan bagian dari perubahan organisasi untuk membangun Ansar Masa Depan yang mandiri dan berdaya saing.
“Ansar yang mandiri sangat diperlukan bagi kita semua. Jika kita sepakat dan membangun kekuatan masyarakat dengan kesadaran yang sama, maka jaringan yang kita miliki akan menjadi rantai pasok bisnis yang mendukung Nahdlatul Ulama,” kata Addin, Sabtu, Desember dalam pidatonya. penyataan. 28 Tahun 2024.
Baca juga:
Tarif PPN menjadi 12%, mendukung Pemerintah dalam pelaksanaan program strategis
Menurut Addin, pelaksanaan program ini ditentukan oleh terbentuknya Badan Usaha Milik Ansar (BUMA) sebagai penggerak perekonomian di tingkat pusat. Sementara itu, di tingkat bawah, GP Ansar mengembangkan jaringan koperasi yang berfungsi sebagai agregator ekonomi personel.
Baca juga:
Riset Ekonomi dan Investasi PMII tentang PPN akan menjadi 12 persen pada tahun 2025
Selain itu, GP Ansor juga menekankan pentingnya toleransi ekonomi sebagai landasan utama pemberdayaan ekonomi manusia.
“Dalam membangun kemandirian ekonomi, kita harus menetapkan prinsip toleransi ekonomi, yaitu kerja sama antar kelompok tanpa membedakan latar belakang agama, suku, dan identitas lainnya. Prinsip ini menjadikan kader GP Ansar menjadi jembatan keselarasan rantai pasok perekonomian nasional, jelas Addin.
Program ini menjadi semakin strategis mengingat tersebar luasnya kader GP Ansar di berbagai bidang mulai dari birokrasi, legislatif hingga penyelenggara pemilu.
“Karena infrastruktur sosial politik yang mengakar, perluasan peluang ekonomi diharapkan dapat memperkuat posisi organisasi dan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan personel,” ujarnya.
Selain peluang ekonomi, jelas Addin, GP Ansor juga akan memperkuat sumber daya manusia melalui program pelatihan dan sertifikasi kompetensi. Langkah tersebut sejalan dengan konsep BISA (Business, Innovation, Human Resources and Youth) yang menjadi pilar pengembangan organisasi dalam menghadapi bonus demografi tahun 2034.
“Jika Anda seorang wirausaha, tingkatkan keterampilan Anda dan bangun kepercayaan diri. Kita perlu memastikan bahwa tenaga kerja kita siap menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.
Melalui pendekatan toleransi ekonomi ini, GP Ansor tidak hanya fokus pada pengorganisasian dalam negeri namun juga mengedepankan keadilan ekonomi inklusif. Dengan demikian, setiap upaya yang dilakukan para kader diharapkan berpotensi mempererat hubungan sosial ekonomi antar kelompok masyarakat yang berbeda.
Selain itu, GP Ansar mendorong modernisasi sistem manajemen organisasi, termasuk pengembangan lembaga pendidikan nasional dan internasional. Melalui berbagai inisiatif tersebut, GP Ansor Emas telah membuktikan komitmennya dalam membangun organisasi yang kuat, mandiri, dan berdaya saing tinggi menuju Indonesia.
Halaman selanjutnya
Program ini menjadi semakin strategis mengingat tersebar luasnya kader GP Ansar di berbagai bidang mulai dari birokrasi, legislatif hingga penyelenggara pemilu.