Kepribadian kemanusiaan dan media sosial Dora Moono menjadi kacau Dia meninggal pada usia 32 tahun.
“Dengan berat hati kami mengumumkan meninggalnya Dora tercinta secara mendadak,” demikian keterangan yang disampaikan melalui Nyambe, Jumat, 27 Desember. Instagram membacanya. “Dia akan dikenang sebagai seorang ibu yang penuh kasih, seorang pahlawan, seorang dermawan yang cinta damai dan seorang wanita yang luar biasa.”
Nyambe bekerja terutama sebagai seorang kemanusiaan dan guru di desa tersebut, membantu menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi para pemuda. Dia juga mendokumentasikan karyanya di YouTube, Instagram, dan TikTok, mengumpulkan lebih dari 4 juta pelanggan.
Seorang guru yang bekerja di organisasi Nyambe mengaitkan kematiannya dengan a TikTok video itu dibagikan awal pekan ini.
“Saya mengumumkan secara resmi meninggalnya CEO, Kepala Sekolah, Manajer dan Pendiri Hope School yang saya cintai yang telah meninggal dunia pada hari Rabu, 25 Desember 2024,” ujarnya. “Adik kita akan dimakamkan di sini, di Mapapa, di sekolah “Jejak Harapan”. … Terima kasih banyak untuk semuanya.”
Pemakaman Nyambe akan berlangsung pada Senin, 30 Desember di Desa Mapapa di Mukushi, Zambia.
“Pemakaman mendiang Dora Muno Nyambe yang semula dijadwalkan diundur menjadi Senin sore karena ada hal yang tidak terduga,” katanya pada Sabtu, 28 Desember. membacanya. “Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan menghargai pengertian Anda di masa sulit ini.”
Postingan tersebut melanjutkan: “Kami dengan tulus berterima kasih kepada semua orang yang telah datang untuk mendukung kami secara finansial atau sebaliknya. “Kebaikan dan kemurahan hati Anda telah menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan besar bagi keluarga selama ini.”
Penyebab kematian Nyambe belum dipublikasikan.
Nyambe sebelumnya pindah ke Zambia untuk membuka sekolah berasrama melalui organisasi nirlaba Traces of Hope.
“Saya tiba di desa Mapapa sambil menunggu visa saya disetujui. Saya harus memperbarui visa saya untuk berkunjung. Ini [my friend’s] desa,” katanya pada bulan Oktober Instagram video. “Ketika saya datang ke sini, saya melihat banyak anak-anak [sexually assaulted]ada banyak anak yang masih bayi; hanya banyak hal buruk yang terjadi. … Saya memutuskan untuk tinggal.
Nyambe membangun empat sekolah untuk menampung lebih dari 500 anak.
“Itulah mengapa saya terus memiliki lebih banyak anak,” tambahnya. “Saya tahu sangat membingungkan untuk mengatakan, ‘Saya akan mengembalikan bayi ini,’ ‘Saya tidak bisa mengembalikanmu ke rumah,’ atau ‘Saya tidak bisa melakukan ini.’ “Sangat sulit bagi saya karena banyak anak di desa, tapi saya tidak punya uang.”