Pilih saya yang ganteng, cara berbeda guru di Lombok menindas 10 siswa

Minggu, 29 Desember 2024 – 15:21 WIB

Lombok, LANGSUNG – Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, NTB, seorang guru berinisial RL diduga menganiaya 10 siswa sesama jenis. Para pengajar di kedua universitas tersebut menganiaya mahasiswanya dengan cara yang berbeda-beda.

Baca juga:

Virus! Saat Pajero dicuri sekelompok pencuri, korban langsung membuka kontes senilai Rp 10 juta

Korban melaporkan hal tersebut ke Polda NTB. Sembilan siswa lainnya pun mengaku menjadi korban guru tersebut.

Sabri, pendamping korban di LSM Sasaka Nusantara Lombok Barat, mengatakan pelaku kejahatan punya cara berbeda dalam mendekati korbannya.

Baca juga:

Menurut pers Korea Selatan, jumlah korban kecelakaan pesawat Jeju Air mencapai 120 orang.

Pelaku pertama-tama menghimbau masyarakat, dan para korban kerap mengikuti debat ilmiah yang menjalankan aktivitasnya.

“Penjahat ini sering menghadiri acara komunitas bersama kami. “Ikut serta dalam diskusi ilmiah,” ujarnya, Sabtu, 28 Desember 2024 malam.

Baca juga:

Puluhan penumpang Jeju Air sebagian besar ditemukan di bagian ekor pesawat

Pelaku juga menghimbau kepada tokoh masyarakat. Apa yang dilakukannya tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan korban.

“Beliau adalah pengajar di dua universitas di Mataram. Meski tiga, tapi dua sudah familiar. “Korban tidak merasa curiga karena menghampiri pimpinan ormas tersebut.

Penjahat menggunakan metode berbeda untuk mendapatkan korbannya. Bagi korban yang ingin meninggalkan masa lalu buruknya dan ingin bertaubat, pelaku menggunakan cara menyebutkan penis atau alat kelamin.

Ada memori skrotum yang mengembangkan kajian ilmiah dengan kajian ruhani. “Zikr penis disebut dengan zikir alat kelamin.

Penjahat menipu korban dengan mengklaim bahwa Tuhan menciptakan alam semesta, termasuk organ manusia, dalam ingatan. Pelaku mengatakan, tempat terpenting yang sering diingat Tuhan adalah alat kelamin atau penis.

Setelah itu, pelaku mempermainkan alat kelamin korban dan menganiayanya. Apalagi, modus yang dilakukan pelaku berdalih mandi suci untuk menghapus dosa korban.

“Mode kedua adalah mandi suci dengan mode penyembuhan. Katanya, korban sedang sakit. “Korban memiliki masa lalu yang salah dan ingin berubah,” ujarnya.

Sabri mengungkapkan, salah satu korban pelaku merupakan anggota organisasinya. Korban awalnya malu mengungkapkan kejadian yang menimpanya.

“Setelah satu korban untuk berbicara Ternyata, korban lainnya juga mengaku melakukan pemukulan. Karena satu (korban) berani bicara, yang lain pun buka suara. “Awalnya mereka malu karena menganggapnya sebagai kejadian yang memalukan,” katanya.

Bahkan, salah satu korban kini mengalami penyimpangan orientasi seksual. Korban yang awalnya menyukai lawan jenis, kini berubah menyukai sesama jenis setelah menjadi korban pelaku.

“Yang terburuk adalah korban tidak lagi tertarik pada perempuan. Hingga seseorang mengalami penyimpangan seksual, ujarnya.

Orang-orang berpengaruh

Seorang penjahat dikatakan sebagai orang yang berpengaruh di masyarakat karena ia tahu cara bergaul dengan masyarakat.

“Bahkan beliau sering menjadi imam masjid dan khatib. Artinya orang tersebut dapat dikatakan mempunyai pengaruh. “Sehingga masyarakat tidak ragu-ragu dalam menggunakan pendekatan yang tepat saat berkomunikasi dengan lawan,” ujarnya.

Untuk menarik korban, penjahat mempelajari rutinitas dan aktivitas korban sasaran.

“Dia berkomunikasi secara teratur dan spiritual dengan orang-orang, mendekati mereka secara spiritual. “Beliau menggunakan pendekatan saintifik saat menyapa orang-orang yang menyukai forum sains.

Sabri mengatakan sebagian besar korban adalah pelajar yang sehat jasmani.

“Dia selektif. “Sebenarnya korbannya cantik.

Minta penangkapan penjahatnya

Meski korban berjumlah 10 orang, namun polisi belum menangkap pelakunya. Polisi saat ini sedang memeriksa para saksi dan menyelidiki tempat kejadian perkara berdasarkan keterangan para korban.

Sabri meminta polisi segera menangkap pelakunya untuk menghindari korban lebih banyak.

“Kami berharap polisi segera menangkap pelakunya. “Pendapat kami, pelakunya juga bisa melarikan diri,” ujarnya.

Sabri Sasaka Nusantara mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan bersama keluarga korban jika kasus tersebut belum ada kesimpulan pada Selasa depan.

“Penjahatnya ditangkap terlebih dahulu. “Mungkin masih ada korban lain yang belum melapor,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Penjahat menipu korban dengan mengklaim bahwa Tuhan menciptakan alam semesta, termasuk organ manusia, dalam ingatan. Pelaku mengatakan, tempat terpenting yang sering diingat Tuhan adalah alat kelamin atau penis.



Sumber