Senin, 30 Desember 2024 – 04:04 WIB
Moskow, VIVA – Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengapresiasi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengecam keras serangan Israel di Jalur Gaza.
Baca juga:
UNRWA: Bayi-bayi di Gaza mungkin meninggal karena cuaca dingin dan kurangnya tempat berlindung
Basem Naim, anggota kantor politik Hamas, memberitahu RIA Novosti tentang hal itu pada Minggu, 29 Desember 2024.
Pada awal Desember lalu, Putin mengaku belum mengetahui tujuan akhir Israel di Jalur Gaza. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa tindakan Israel patut mendapat kecaman. Menurut pejabat Hamas, pernyataan Presiden Putin patut mendapat apresiasi dan penghormatan setinggi-tingginya.
Baca juga:
Serangan Israel terhadap rumah sakit Kamal Advan melumpuhkan “fasilitas kesehatan terakhir” di Gaza utara.
“Rusia secara historis menjadi salah satu negara sahabat bagi rakyat Palestina dan selalu mendukung hak-hak sah Palestina. Pernyataan Presiden Putin merupakan konfirmasi atas dukungan dan dorongan internasional terhadap posisi adil Palestina, kata Naim.
Baca juga:
Hamas telah menanggapi klaim Israel bahwa militannya bersembunyi di Rumah Sakit Kamal Advan
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Israel dilanda serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza. Selain itu, pejuang gerakan Hamas Palestina memasuki wilayah perbatasan, menembaki tentara dan warga sipil, dan menyandera mereka.
Pejabat Israel mengatakan sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut. Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Gaza dan mengumumkan blokade total terhadap daerah kantong (semut).
Israel Paksa Pindahkan Pasien ke RS Indonesia, Kemenkes Palestina Sebut ‘Hitung Mundur Menuju Kematian’
Kementerian Kesehatan Palestina mengecam tindakan tentara Israel yang memindahkan pasien dan tenaga medis dari RS Kamal Advan ke RS Indonesia dengan todongan senjata.
VIVA.co.id
29 Desember 2024