Mumbai, 30 Desember: Pada awal tahun 2025, generasi baru akan mulai memasuki dunia, yaitu generasi Beta. Kelompok ini terdiri dari anak-anak yang lahir antara tahun 2025 dan 2039, menandai babak terakhir dari garis waktu generasi. Sebagai penerus Generasi Alpha dan Gen Z, Gen Beta mewarisi era kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan sosial. Menurut perkiraan para ahli, pada tahun 2035 jumlah mereka akan mencapai 16% dari populasi dunia dan akan mempengaruhi perekonomian, budaya, dan teknologi di masa depan.
Generasi beta akan tumbuh di era yang ditandai dengan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari kendaraan otonom hingga teknologi kesehatan yang dapat dikenakan dan lingkungan virtual yang imersif. Kemajuan ini menjadikan mereka generasi yang paling terintegrasi secara teknologi. Namun, mereka menghadapi tantangan besar, termasuk perubahan iklim dan pemanasan global. Mari pelajari segala sesuatu tentang Generasi Beta. Gen-Alpha dan Gen-Z: bahasa decoding.
Apa itu Generasi Beta?
Generasi Beta, yang biasa disebut dengan “Bayi Beta”, terdiri dari anak-anak yang lahir antara tahun 2025 dan 2039. Generasi ini mengikuti generasi Alpha yang paham teknologi dan diperkirakan akan tumbuh di dunia di mana kecerdasan buatan, otomatisasi, dan industri yang mendalam berkembang pesat. teknologi seperti realitas virtual adalah hal biasa. Dengan diterapkannya inovasi-inovasi ini ke dalam kehidupan sehari-hari, Generasi Beta kemungkinan besar akan mengalami masa depan di mana kendaraan otonom, teknologi perawatan kesehatan yang dapat dipakai, dan solusi berbasis AI adalah hal yang lumrah. Hasilnya, “Bayi Beta” dibesarkan dalam lingkungan yang dibentuk oleh perubahan teknologi dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga menjadikan mereka demografi kunci yang menentukan masa depan.
Siapa yang akan menjadi orang tua dari Gen Beta?
Orang tua Gen Beta sebagian besar adalah anggota Generasi Z dan kemungkinan merupakan segmen yang lebih tua dari Generasi Alfa (lahir 2010-2024). Dikenal sebagai penduduk asli digital, Generasi Z tumbuh dengan teknologi sebagai bagian integral dari kehidupan mereka, dan gaya pengasuhan mereka diharapkan mencerminkan hal ini. Para orang tua ini lebih cenderung menggunakan teknologi dalam mengasuh anak, namun juga lebih peduli terhadap isu-isu seperti mengatur waktu pemakaian perangkat dan penggunaan media sosial. Dari bayi robot Schiaparelli hingga Olimpiade B-Girl Raygun, Micro News menantikan tahun 2024.
Setelah melewati pandemi global dan perubahan sosial yang signifikan, orang tua Gen Z diharapkan memprioritaskan fleksibilitas, stabilitas, dan kesejahteraan mental saat membesarkan ‘Bayi Beta’ mereka di dunia yang serba cepat. Gen Alfa, meskipun masih muda, juga mulai memiliki anak dengan lahirnya Gen Beta, sehingga menciptakan perpaduan unik antara pola asuh yang paham teknologi dan berbasis pengalaman.
Para orang tua ini menghadapi tantangan dalam membesarkan anak di dunia yang serba cepat, menyeimbangkan inovasi dengan keberlanjutan dan hubungan sosial. Pada saat yang sama, generasi Milenial, yang mengalami kebangkitan ponsel pintar dan jejaring sosial, juga mengambil peran sebagai orang tua, mungkin dengan menggabungkan nilai-nilai tradisional dalam membesarkan anak dengan kemajuan teknologi modern.
(Cerita di atas pertama kali terbit pada 30 Des 2024 pukul 14:26 IST Terakhir. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, kunjungi situs web kami terkini.com).