Gelombang trauma pasca tragedi udara Jeju, banyak penerbangan dibatalkan di Korea Selatan

Senin, 30 Desember 2024 – 11:00 WIB

Korea Selatan, VIVA – Tragedi jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan Provinsi Jeolla Selatan masih menyisakan duka dan trauma mendalam bagi masyarakat Korea Selatan. Peristiwa tersebut tak hanya menimbulkan duka, namun juga menimbulkan gelombang pembatalan penerbangan massal oleh para calon penumpang yang cemas dan takut untuk terbang.

Baca juga:

Joe Biden menyampaikan belasungkawa dan menjanjikan bantuan atas kecelakaan pesawat di Jeju

Banyak warga, terutama yang tinggal di sekitar Gwangju dan Jeolla Selatan, mengira kecelakaan itu mungkin menimpa mereka. Ketakutan ini menyebabkan banyak dari mereka membatalkan rencana perjalanan domestik dan internasional, terutama dengan maskapai bertarif rendah (LCC).

Sebuah pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Muan

Baca juga:

Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa setelah tragedi kecelakaan pesawat Jeju di bandara Muan

Seorang pekerja kantoran bernama Kim (30) yang tiba di Bandara Muan beberapa jam sebelum tragedi itu mengaku masih sulit mempercayai apa yang terjadi.

“Saya baru saja mendarat, lalu saya mendengar kabar bahwa pesawat itu jatuh. Ini seperti mimpi buruk,” kata agensi tersebut mengutip pernyataannya. Allkpop Senin, 30 Desember 2024.

Baca juga:

Kecelakaan pesawat Jeju: yang paling mematikan di Korea Selatan sejak 1997

Sementara Joe (33) yang rencananya terbang ke Bangkok pada Januari lalu langsung membatalkan tiketnya setelah mendengar kabar tersebut.

“Saya tidak mau mengambil risiko. Lebih baik menunda perjalanan daripada terus khawatir,” ujarnya.

Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh banyak pengguna di forum online. Mereka mengakui bahwa mereka mulai mempertimbangkan transportasi alternatif seperti kereta api untuk perjalanan domestik, bahkan ada yang memutuskan untuk menunda semua rencana perjalanan untuk sementara waktu.

Keluarga korban banjir Jeju menangis menunggu konfirmasi di Bandara Muan

Keluarga korban banjir Jeju menangis menunggu konfirmasi di Bandara Muan

Selain itu, terdapat peningkatan ketidakpercayaan terhadap maskapai LCC. Banyak penumpang yang membeli tiket liburan akhir tahun akhirnya membatalkan penerbangannya. Salah satu calon penumpang yang berencana bepergian ke Bali dengan Jeju Air mengatakan, “Saya sudah lama menantikan liburan ini, tapi saya terlalu takut untuk terbang setelah kecelakaan itu.”

Di sisi lain, sebagian warganet berpendapat bahwa maskapai penerbangan bertarif rendah tidak bisa sepenuhnya disalahkan atas kecelakaan ini. Mereka memperingatkan kejadian serupa bisa terjadi pada maskapai mana pun.

Dampak dari tragedi ini juga meluas ke bidang lain, seperti penundaan acara-acara besar dan protes masyarakat yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Suasana duka yang melanda seluruh negeri memaksa banyak pihak menunda acara besar sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban.

Halaman selanjutnya

Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh banyak pengguna di forum online. Mereka mengakui bahwa mereka mulai mempertimbangkan transportasi alternatif seperti kereta api untuk perjalanan domestik, bahkan ada yang memutuskan untuk menunda semua rencana perjalanan untuk sementara waktu.

Halaman selanjutnya



Sumber