Istri Pak Tarno menangis bahagia saat menerima bantuan dari Gus Miftah

Senin, 30 Desember 2024 – 21:35 WIB

Jakarta – Gus Miftah menyerahkan ganti rugi kepada istri Pak Tarno, Saria, melalui pengacaranya Kherdiyan Saxono. Santunan tersebut diantar langsung ke markas Saria di Cilincing, Jakarta Utara.

Baca juga:

Putra Tarno yang tidak setuju dengan penjualan paksa ayahnya, marah atas kelakuan ibu tirinya.

Menurut Herdiyan, bantuan tersebut merupakan tugas Gus Miftah yang saat ini tengah menunaikan ibadah umrah. Gulung lagi, oke?

“Ngomong-ngomong, yang memberi amanah itu umrah. Makanya saya menjadi wakilnya untuk menyampaikan amanah itu. Miftoh Habiburrahman Mawlano mengulurkan tangan membantu karena dia membaca di media bahwa dia butuh bantuan,” kata Herdiyan kepada wartawan. .

Baca juga:

Suami pertama Pak Tarno ini juga berharap adanya sumbangan karena tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup

Kompensasi yang diberikan akan berupa sejumlah uang untuk membantu memenuhi kebutuhan Saria.

Baca juga:

Ibu Helena Lim menangis mendengar kalimat putranya: Ubah saja hidupku

“Kepercayaan itu berupa sejumlah kecil uang. Jadi saya berharap bisa digunakan untuk keperluan apa pun. Tidak ada tujuan di baliknya,” jelas Herdiyan.

Saat ditanya nominal ganti ruginya, Herdiyan mengatakan nilainya mencapai puluhan juta rupee.

“Tidak banyak, saya malu menyebutkan jumlahnya. Tapi ya ada puluhan juta,” imbuhnya.

Herdiyan pun menjelaskan mengapa kompensasi diberikan kepada Saria dan tidak langsung kepada Pak Tarno. Katanya, istri Pak Tarno saat ini membutuhkan bantuan lebih karena keadaan ekonomi yang sulit.

“Pak Tarno sudah membantu banyak orang secara langsung. Makanya kita utamakan mereka yang tidak tersentuh. Saria juga punya anak-anak yang butuh perhatian,” ujarnya.

Saria heboh saat menerima amplop berisi uang dari perwakilan Gus Miftah. Ia mengucapkan terima kasih dan berharap bantuan ini dapat membantunya menjalani kehidupan yang lebih baik.

“Semoga dimudahkan rezekinya, saling mendoakan,” ucap Saria sambil berlinang air mata.

Saria dalam keterangannya mengaku akan menggunakan uang tersebut untuk memulai usaha kecil-kecilan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saya berencana membuka toko dan mencari nafkah. Bahkan sekarang, saya mencuci, mencuci, dan bekerja serabutan untuk membayar air dan listrik,” katanya.

Saria mengungkapkan, sejak Pak Tarno menderita stroke ketiga, ia tidak lagi mendapat bantuan dari suaminya.

“Saya tidak hidup. Oleh karena itu, saya akan menerima rezeki dari mana pun. Ya Tuhan,” ujarnya sambil menangis berterima kasih kepada perwakilan Gus Miftoh.

Ia pun mengaku baru kali ini menerima bantuan sebesar itu.

“Saya tidak pernah mendapat uang sebanyak itu. Biasanya suami saya hanya memberi saya Rp 100 sehari. Saya sangat bersyukur,” pungkas Saria.

Gus Miftah melalui kapasitas hukumnya berharap dukungan ini dapat meringankan beban keluarga Saria dan memberikan keberkahan bagi semua yang terlibat.

“Saya berharap apa yang telah diberikan dapat bermanfaat dan menjadi rezeki yang lebih baik kedepannya,” pungkas Herdiyan.

Halaman selanjutnya

“Tidak banyak, saya malu menyebutkan jumlahnya. Tapi ya ada puluhan juta,” imbuhnya.



Sumber