Senin, 30 Desember 2024 – 09:44 WIB
Spanyol, VIVA – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan hasil yang mengejutkan. Penelitian tersebut bahkan menunjukkan bahwa tidak semua makanan berprotein tinggi baik untuk kesehatan. Bagaimana?
Baca juga:
6 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Mudah dengan Olahraga
Sebuah penelitian yang dilakukan di Spanyol meneliti lebih dari 4.000 produk makanan olahan yang tinggi protein. Namun, penelitian menunjukkan bahwa makanan tersebut mungkin kurang sehat. Mengapa? Gulir untuk mengetahui jawabannya!
Dilaporkan Waktu India, Menurut penelitian ini, banyak makanan yang diklaim tinggi protein ternyata tinggi natrium atau lemak. Faktanya, seperempat di antaranya mengandung gula bebas atau lemak jenuh dalam jumlah tinggi.
Baca juga:
Ingin langsing tanpa diet ketat? Usahakan untuk mengonsumsi makanan tersebut secara rutin
Data dikumpulkan dalam kurun waktu 2 tahun yaitu mulai Juni 2022 hingga Maret 2024. Beberapa makanan olahan yang diteliti antara lain protein batangan, sereal, susu, yogurt, daging nabati, dan banyak lagi.
Baca juga:
Influencer Bobby Ida berbagi tips sehat dan memuji Stevia sebagai faktor pendukung utama
Para peneliti juga menemukan bahwa protein batangan yang diklaim tinggi protein mengandung lebih sedikit gula tetapi lebih banyak lemak jenuhnya. Namun, susu dan produk susu lainnya rendah karbohidrat namun tinggi lemak total. Klasifikasi dan penelitian makanan ini didasarkan pada nilai gizinya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa lebih dari 90 persen makanan kaya protein dianggap tidak sehat karena tambahan lemak dan pemanis. Hal ini menjadi peringatan bagi semua orang bahwa makanan berprotein tinggi tidak selalu sehat dan tidak boleh bergantung pada makanan berprotein tinggi yang diolah atau dipasarkan.
Sebaiknya konsumsi makanan tinggi protein dari makanan alami seperti ikan, daging, telur, susu dan produk susu. Sementara itu, pilihan vegan antara lain kedelai, lentil, buncis, kacang polong, dan biji-bijian lainnya.
Halaman selanjutnya
Sebuah penelitian menemukan bahwa lebih dari 90 persen makanan kaya protein dianggap tidak sehat karena tambahan lemak dan pemanis. Hal ini menjadi peringatan bagi semua orang bahwa makanan berprotein tinggi tidak selalu sehat dan tidak boleh bergantung pada makanan berprotein tinggi yang diolah atau dipasarkan.