Selasa, 31 Desember 2024 – 05:00 WIB
Tegal, VIVA – Media sosial ramai memperbincangkan aksi tujuh pendaki Tektok asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang masuk blacklist pengelola jalur pendakian Slamet via Permadi Guci, Kabupaten Tegal.
Baca juga:
Virus! Pria ini rela menemani pendaki lain yang mengalami hipotermia setelah ditinggalkan temannya menuju puncak.
Keputusan itu diambil setelah rombongan meninggalkan salah satu temannya dalam kondisi hipotermia dan menyerahkannya kepada kelompok pendaki lain.
Kisah tersebut menjadi viral pada Sabtu (28/12/2024) setelah sebuah video diunggah oleh akun TikTok @info_slamet_3428mdpl.
Baca juga:
Aktivitas vulkanik Gunung Slamet meningkatkan potensi risiko, BPBD mengimbau masyarakat tetap tenang
Unggahan tersebut mendapat banyak perhatian warganet, terbukti dengan 346.000 suka, 8.000 komentar, dan 12.000 dibagikan ulang dalam waktu kurang dari 24 jam.
Base Camp mendapat laporan adanya pendaki mengalami hipotermia di Pos 4. Laporan tersebut disampaikan oleh pendaki lain yang melintasi jalur tersebut pada Senin, 23 Desember 2024 sekitar pukul 14.00.
Baca juga:
BO terbuka murah Kisah mistis Naomi yang tergoda dan wanita Uganda yang dideportasi
Setelah diselidiki, tujuh pendaki Tektok asal Kabupaten Brebes, Kecamatan Salem, dan Kersana awalnya membantah menelantarkan salah satu anggota rombongan. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, mereka akhirnya mengakui perbuatannya.
Selain itu, kelompok ini diketahui memiliki persediaan yang terbatas seperti makanan ringan dan gas. portabel sudah habis dan stok beras tidak mencukupi kebutuhan perjalanan.
Langkah selanjutnya, tim Basecamp Permadi Guci bergerak menyelamatkan para pendaki yang terlantar.
Proses evakuasi dimulai pukul 19.30 WIB dan berhasil mendaratkan korban dengan selamat meski kondisi cuaca sangat sulit.
Meninggalkan anggota rombongan saat pendakian merupakan pelanggaran terhadap aturan pendakian Permadi Guci.
Akibatnya, delapan orang dari kelompok tersebut, termasuk korban hipotermia, dilarang mendaki Gunung Slamet melalui jalur tersebut selama lima tahun.
Pendaki gunung menggunakan metode pendakian Tektok yang mengharuskan pendakian dan penurunan dalam satu hari tanpa bermalam.
Metode Tektok seringkali dilakukan tanpa logistik dan pelatihan fisik yang memadai. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya keadaan darurat seperti hipotermia yang dapat mengancam keselamatan pendaki.
Halaman selanjutnya
Selain itu, kelompok ini diketahui membawa perbekalan genting seperti makanan ringan yang terbatas, kehabisan bensin, dan persediaan beras yang tidak mencukupi untuk keperluan perjalanan.