Senin, 30 Desember 2024 – 19:07 WIB
Jakarta – Baru-baru ini ia dikenal sebagai seorang pengusaha super kaya Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim divonis lima tahun penjara dalam kasus korupsi PT Timah. Sidang hukuman digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Senin, 30 Desember 2024.
Baca juga:
Ibu Histeris Usai Elena Lim Dipenjara 5 Tahun Karena Korupsi Timah: Anak Mamah Meninggal
Dalam sidang putusan, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat Rianto Adam Pontoh mengatakan Helena terbukti membantu terdakwa Harvey Moeis korupsi melalui perusahaan penukaran mata uangnya PT Quantum Skyline Exchange (QSE).
Baca juga:
Helena Lim Tin divonis 5 tahun penjara dalam kasus korupsi, tinjauan hakim
“Terdakwa Helena divonis 5 tahun penjara dan denda Rp 750 juta, yang akan diringankan menjadi 6 bulan penjara apabila denda tidak dibayar,” kata Rianto Adam. VIVA Senin, 30 Desember 2024.
Perbuatan Elena terbukti melanggar Pasal 18, Pasal 2, Bagian 1 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 56 Ayat 2 KUHP.
Baca juga:
Jaksa menuntut ganti rugi Rp 210 miliar dari PIK Helena Lim yang tidak waras, namun hakim memutuskan Rp 900 juta.
“Terdakwa Helena Lim menyatakan terbukti secara sah dan dapat dipercaya bersalah melakukan tindak pidana membantu dan bersekongkol korupsi dan pencucian uang sebagaimana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan pokok pertama dan kedua,” lanjut hakim.
Perlu diketahui, hukuman yang dijatuhkan majelis hakim kepada Helena Lim lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Jaksa sebelumnya menuntut hukuman 8 tahun penjara dalam kasus korupsi Helena Lim.
Alhasil, keputusan tersebut langsung mendapat kecaman dari warganet. Kebanyakan dari mereka berkomentar bahwa hukuman tersebut tidak sebanding dengan dampak besar dari kasus tersebut. Mereka juga memilih hakim untuk diinterogasi.
Saya kaget, korupsinya banyak, hukumannya ringan, Indonesia harusnya perbaiki undang-undangnya. Bedanya di China, orang yang korup langsung ditembak mati, ujarnya. Situasi ini dicatat oleh netizen dan dituliskannya di kolom komentar unggahan tersebut.
“Hakim harus ditanyai, diselidiki secara menyeluruh dan diperiksa perhitungannya” tulis komentar dari netizen lain.
Halaman selanjutnya
Alhasil, keputusan tersebut langsung mendapat kecaman dari warganet. Kebanyakan dari mereka berkomentar bahwa hukuman tersebut tidak sebanding dengan dampak besar dari kasus tersebut. Mereka juga memilih hakim untuk diinterogasi.