5 Fakta Mengejutkan Jimmy Carter, Presiden Amerika Serikat ke-39 yang Meninggal di Usia 100 Tahun

Selasa, 31 Desember 2024 – 11:15 WIB

Amerika Serikat, VIVA – Jimmy Carter, presiden Amerika Serikat ke-39, meninggal pada usia 100 tahun. Banyak sisi menarik dalam perjalanan hidup sosok yang dikenal sebagai pemimpin sederhana dan pejuang kemanusiaan ini. Dari masa kecilnya sebagai petani kacang tanah hingga menjadi pembawa damai, Jimmy Carter meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia. laporan dari Daftar terbalikLima fakta mengejutkan tentang Jimmy Carter yang belum diketahui kebanyakan orang.

Baca juga:

Jimmy Carter yang meninggal di usia 100 tahun, 8 rahasia hidup sehat hingga seabad.

Jimmy Carter dan istrinya Rosalyn Carter.

1. Seorang teolog aktif yang mengajar agama

Baca juga:

Pemerintah Korea Selatan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Jimmy Carter

Jimmy Carter bukan hanya seorang politikus, tapi juga orang yang sangat religius. Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden, dia menghabiskan sebagian besar waktunya mengajar Sekolah Minggu di gereja lokalnya. Meski divonis mengidap penyakit kanker, ia tetap membagikan ilmu dan keimanannya kepada masyarakat. Carter dikenal mengutip ayat-ayat Alkitab dan kerap menjadi pembimbing spiritual banyak orang, termasuk selebriti seperti Bob Dylan.

2. Selamat dari upaya pembunuhan yang aneh

Baca juga:

Jimmy Carter akan dimakamkan di samping mendiang istrinya, di tepi kolam renang di rumah!

Pada tahun 1979, Jimmy Carter hampir menjadi korban pembunuhan yang aneh. Seorang pria tunawisma bernama Raymond Lee Harvey ditangkap karena membawa senjata di lokasi syuting The Jimmy Carter Show. Meski senjatanya tidak berfungsi, Harvey mengaku menjadi bagian dari konspirasi yang melibatkan beberapa orang lain. Salah satu kaki tangannya bahkan memiliki nama yang sama dengan Lee Harvey Oswald, pembunuh Presiden John F. Kennedy. Peristiwa ini masih menjadi bahan teori konspirasi.

3. Ketekunan adalah pejuang kemanusiaan

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter tidak berhenti bekerja untuk kemanusiaan. Melalui Carter Center, sebuah organisasi nirlaba, ia fokus memerangi penyakit tropis yang sering diabaikan seperti penyakit cacing Guinea. Berkat usahanya, penyakit ini hampir sepenuhnya diberantas di seluruh dunia. Selain itu, ia banyak terlibat dalam misi kemanusiaan, termasuk membangun rumah bagi keluarga miskin melalui Habitat for Humanity.

4. Pidato kontroversial “Ketidaknyamanan”.

Pada tahun 1979, saat terjadi krisis energi, Carter menyampaikan apa yang dikenal sebagai Pidato Malaise. Dalam pidatonya tersebut, ia mengkritik masyarakat Amerika yang menurutnya telah kehilangan arah dan semangat. Meskipun pidato tersebut pada awalnya diterima dengan baik dan mendongkrak popularitasnya, pada akhirnya banyak yang menganggapnya sebagai salah satu kesalahan terbesar kepemimpinannya. Namun, para sejarawan modern menilai pidato tersebut sebagai bentuk kejujuran dan kepedulian sang pemimpin.

5. Pernah menjadikan UFO sebagai bagian dari kampanye Presiden

Carter pernah mengaku pernah melihat UFO pada tahun 1969 dan menjadikannya bagian dari janji kampanye presiden tahun 1976. Dia berjanji akan merilis semua dokumen terkait UFO kepada publik dan ilmuwan. Namun, setelah menjabat sebagai presiden, Carter membatalkan janji tersebut, dengan alasan masalah keamanan nasional. Hal ini memunculkan berbagai teori konspirasi, termasuk spekulasi bahwa ia mengetahui suatu rahasia. Meski demikian, keterbukaan Carter mengenai UFO tetap menjadi momen unik dalam sejarah kepemimpinan AS.

Halaman selanjutnya

Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter tidak berhenti bekerja untuk kemanusiaan. Melalui Carter Center, sebuah organisasi nirlaba, ia fokus memerangi penyakit tropis yang sering diabaikan seperti penyakit cacing Guinea. Berkat usahanya, penyakit ini hampir sepenuhnya diberantas di seluruh dunia. Selain itu, ia banyak terlibat dalam misi kemanusiaan, termasuk membangun rumah bagi keluarga miskin melalui Habitat for Humanity.

Halaman selanjutnya



Sumber