BPOM Siap Panggil Dokter Detektif soal Apa yang Disebut Klaim Perawatan Kulit Berlebihan, Ini Alasannya

Selasa, 31 Desember 2024 – 23:37 WIB

Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (FPA) baru-baru ini mengungkap rencana pemanggilan dokter detektif atau biasa disebut “Doktif” yang viral di media sosial.

Baca juga:

Virus! Tantangan No Buy 2025 sedang trending di media sosial, berikut cara bermainnya

Pasalnya, Doktif kerap membeberkan klaim berlebihan dari sejumlah produk perawatan kulit. Tentu saja hal itu menarik perhatian masyarakat Indonesia di media sosial.

Ikrar Taruna, Foto: Isra Berlian

Baca juga:

Sangat buruk! Seorang pria di Malang merusak rambu lampu dan pembatas Taman Galunggung

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan pihaknya akan menantang keras Doctif. juga dipanggil pemberi pengaruh yang saat ini aktif membuat konten yang relevan perawatan kulit.

Yang jelas sesuai amanat undang-undang, kewenangan pengawasan kosmetik yang merupakan badan resmi bernama BPOM tidak pernah diberikan kepada dokter detektif ini, kata Taruna Ikrar, VIVA pada Selasa, 31 Desember 2024. seperti dikutip Antara. .

Baca juga:

Sikap Negatif Polri di Media Sosial Capai 46%, Kapolri Minta Anggota Respons Tanpa Tunggu Virus Menyebar

Perlu diketahui, Doktif merupakan seorang dokter kecantikan asal Surabaya yang kerap membuat isi “belah” rahim. perawatan kulit di pasar. Konten yang dibuatnya dibagikan kepada publik melalui jejaring sosial TikTok.

Pertanyaannya, langkah apa yang akan dilakukan Badan POM? Pertama-tama saya ingin memanggil dokter penyidik ​​dan menanyakan penyebabnya, karena kita belum tahu apa penyebabnya, tambahnya.

Selain itu, dengan mengetahui maksud dan tujuan para influencer setelah pemanggilan dan setelahnya akan membantu Badan POM untuk melaksanakan programnya pada tahun 2025.

Memang isi Doctif ini mengevaluasi dan mengklasifikasikannya klaim perawatan kulit yang berlebihan atau merasa BPOM sendiri justru membantu padahal terbukti berbahaya. Panggilan ini tentunya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai temuan yang diidentifikasi oleh dokter.

Alhasil, seruan tersebut memicu tanggapan warganet yang membahas persoalan tersebut dalam komentar yang diunggah akun media sosial. Ada pula yang menanyakan fungsi BPOM.

“Sudah lama viral, BPOM dari mana?” tulis netizen di kolom komentar.

“Setelah viral, sistemnya bekerja secara sistematik, sistematik, dan masif” tulis netizen lain di kolom komentar.

Halaman selanjutnya

Selain itu, dengan mengetahui maksud dan tujuan para influencer setelah pemanggilan dan setelahnya akan membantu Badan POM untuk melaksanakan programnya pada tahun 2025.

Halaman selanjutnya



Sumber