Setiap penulis lagu memiliki tujuan dalam pikirannya. Beberapa penulis mencoba menarik perhatian kelompok masyarakat luas, sementara yang lain hanya mencoba menyampaikan pengalaman pribadi mereka. Kedua tujuan tersebut berhasil, tetapi setiap penulis harus menemukan tujuannya sendiri. Menurut Bruce Springsteen, ia memiliki tujuan yang sangat spesifik saat menulis lagu. Cari tahu apa itu di bawah.
[RELATED: Bruce Springsteen Releases New Covers Compilation Featuring Live Versions of Songs by The Rolling Stones, The Pogues, & More]
Bruce Springsteen mencoba mencapai tujuannya dalam menulis lagu
Lagu-lagu Springsteen penuh dengan karakter yang hidup. Bahkan ketika dia bernyanyi sebagai orang pertama, dia mengubah dirinya menjadi semacam karikatur—karikatur seorang pekerja dengan cita-cita kerah biru. Ternyata, ini merupakan langkah penting dalam proses penulisan lagu Springsteen.
“Ketika saya bernyanyi, saya melihat situasi ini terjadi” Springsteen pernah berkata. “Saya tahu karakternya dengan baik. Saya menggunakannya dalam lagu yang berbeda dan melihatnya di tempat teduh. Mereka mungkin berdasarkan pada orang yang saya kenal, atau mereka hanya ada di luar sana. Ada aktivitas dalam lagu saya, kepenuhan orang. Seperti sedang berjalan-jalan, apa yang dilihatnya, namun banyak lagu yang ditulis tanpa musik sama sekali. Saya suka menyanyikan liriknya!”
Melalui karakter tersebut, Springsteen berharap dapat menciptakan sesuatu yang universal. Kebanyakan penulis lagu akan memberi tahu Anda bahwa seorang penulis harus memulai dari pengalaman pribadi. Bagi Springsteen, kisah dan ideologi pribadinya diperkuat sehingga audiens dapat memahami kata-katanya.
[RELATED: 4 Pieces of Life Advice From Bruce Springsteen To Get You Through the Hardest of Times]
“Setiap pengalaman bersifat pribadi, jadi Anda harus mulai dari sana, dan kemudian ketika Anda dapat terhubung dengan semua orang dengan apa yang terjadi, dengan universalitas pengalaman tersebut, Anda menciptakan alkimia di mana audiens Anda mendengarkannya, apa yang mereka dengar. mereka merasa di dalam hati, dan mereka merasa seperti, ‘Saya tidak sendirian.’ Springsteen bergabung di tempat lain.
“Sebagian besar lagunya adalah otobiografi yang diputarbalikkan” Springsteen melanjutkan. “Orang-orang, tempat, percakapan dan peristiwa yang pernah saya lihat dan hal-hal yang pernah saya jalani. Saya menulis dengan penuh kesan dan mengubah nama untuk melindungi yang bersalah.
Tidak sulit untuk melihat praktik ini dalam lagu-lagu Springsteen. Kami mengundang Anda untuk mengunjungi kembali diskografi Springsteen dan pada saat yang sama mengunjungi kembali banyak karakter yang kisahnya ia ceritakan.
(Foto oleh Tom Hill/WireImage)