Hari ini, Polri menggelar sidang etik terhadap 18 warga Malaysia yang dituduh melakukan pemerasan kepada polisi di acara DWP.

Selasa, 31 Desember 2024 – 09:46 WIB

Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Trunoyudo Visnu Andiko mengatakan, Polri akan melakukan uji moral terhadap 18 anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terselubung. Tes Urine DWP (Djakarta Warehouse Project) 2024 bagi WNA asal Malaysia.

Baca juga:

Duel maut di Bojongsari, Ginoto, warga Pamulang tewas bersimbah darah

“Iya betul (sidang etik hari ini),” kata Trunoyudo kepada wartawan, Selasa, 31 Desember 2024.

Brigjen Pol Paul Trunoyudo Visnu Andiko, Kadiv Humas Polri, Biro Penerangan Masyarakat

Baca juga:

Pria yang menyerang polisi dan menghentikan Transjakarta di Jakarta Barat itu tampak sedang mabuk

Trunoyudo menjelaskan, uji etik terhadap 18 anggota polisi tersebut mencerminkan komitmen Polri. Sidang etik juga diawasi langsung oleh Kompolnas.

Sesuai komitmen pimpinan Polri melalui departemen propam Polri, mereka telah mengambil tindakan tegas dan hari ini memulai sidang etik dengan melakukan penyelidikan dan pemantauan secara simultan dan terus menerus oleh Kompolnas. – kata Trunoyudo.

Baca juga:

Polisi di Jakbar Diserang Pria Berseragam Pistol, Begini Kronologinya

Sementara itu, Komisioner Kompolnas Yusuf Warsim Kompolnas mengaku akan mengikuti sidang etik 18 polisi.

Kompolnas akan memantau perkembangannya hingga sidang selesai, kata Yusuf.

Menurut dia, alangkah baiknya jika sidang etik terhadap 18 polisi tersebut juga digelar lebih cepat.

Peristiwa tersebut pertama kali terungkap setelah Unit Humas Polri melalui Kepala Biro Penum, Brigjen Pol Trunoyudo Visnu Andiko mengumumkan penangkapan 18 polisi dari berbagai unit.

“Jumlah tersangka yang ditangkap sebanyak 18 pegawai. Mereka akan datang dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran, kata Trunoyudo melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Desember 2024.

Menurut dia, para petugas tersebut diperiksa Divisi Propam Polri untuk memastikan tidak ada pelanggaran etika maupun hukum yang dilakukan dalam menjalankan tugasnya.

Trunoyudo dalam keterangannya menegaskan, Polri akan menindak tegas siapa pun anggotanya yang mencoreng nama lembaga.

“Kami akan memastikan tidak ada toleransi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian nasional kami. “Penyelidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan lengkap.

Trunoyudo juga mengingatkan, tugas utama anggota Polri adalah melindungi, membimbing, dan mengabdi kepada masyarakat. Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ini akan ditangani dengan tegas tanpa diskriminasi.

Kasus pemerasan terhadap WN Malaysia ini terjadi di tengah tingginya kehebohan masyarakat terhadap DWP 2024. Peristiwa tersebut tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, tetapi juga merusak reputasi Indonesia di dunia internasional, mengingat banyak turis asing yang menghadiri konser tersebut.

Halaman berikutnya

Peristiwa ini pertama kali terungkap setelah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Trunoyudu Visnu Andiko mengumumkan penangkapan 18 anggota polisi dari berbagai divisi.

Halaman berikutnya



Sumber