Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia relatif baik pada pergantian tahun 2024-2025. Memang benar, kejadian cuaca ekstrem yang signifikan tidak ditampilkan.
Baca juga:
Prakiraan Cuaca Jakarta 31 Desember 2024: Hujan ringan dan kabut menyambut Tahun Baru
Kepala BMKG Dwikorita Karnavati menjelaskan potensi tren cuaca ekstrem pada Desember 2024 mengalami penurunan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain adanya tekanan rendah di Laut Cina Selatan sehingga menghambat aliran air. Menurut dia, awan hujan Monsun Asia dingin (cold ascent) dan Cross Equatorial Northerly Surge (CENS) masuk ke wilayah Indonesia bagian barat.
Fenomena tidak aktifnya Madden-Julian Oscillation (MJO) di Indonesia dan anomali suhu permukaan laut yang mulai mendingin di perairan sekitar Indonesia juga mengurangi pembentukan awan lokal yang dapat menghasilkan hujan lebat, kata Dwikorita. Dalam keterangannya pada Selasa, 31 Desember 2024.
Baca juga:
Waspadai gelombang tinggi di sebagian perairan Indonesia, BMKG menyebutkan tingginya bisa mencapai 4 meter
Kondisi ini, menurut Dvikorita, memberikan kesempatan masyarakat menyambut tahun baru dengan damai. Namun, dia mengingatkan, penting untuk mewaspadai kemungkinan perubahan dinamika atmosfer.
Baca juga:
Libur Nataru, banyak penerbangan di 37 bandara yang tertunda karena faktor cuaca
“Meski kondisi malam tahun baru relatif aman dari cuaca buruk, warga diimbau terus memantau informasi terkini BMKG. “Perubahan atmosfer dapat terjadi terutama di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Dvikorita mencatat, BMKG akan terus memantau secara ketat dinamika atmosfer waktu nyata memberikan peringatan dini ketika terjadi perubahan penting. BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, berdasarkan analisis terkini dinamika atmosfer, beberapa pusat wilayah di Indonesia diperkirakan cuaca cerah dan berawan pada malam tahun baru. seperti Medan, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Gorontalo, Makassar, Kendari, Palu, Ambon, Merauke dan Sorong
Sementara hujan ringan hingga sedang di Banda Aceh, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Serang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Kupang, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Selor, Banjarmasin, Mamuju, Sofifi, Nabire, Wamena berpotensi hujan. . Jayapura dan Manokwari.
Kami berharap situasi ini dapat memudahkan masyarakat yang merayakan tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga atau pergi ke acara outdoor. Selain itu, kondisi pasang surut diperkirakan akan rendah hingga sedang di sebagian besar perairan Indonesia pada akhir tahun ini.
Namun BMKG mencatat gelombang sangat tinggi hingga enam meter terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudera Hindia selatan Jawa pada awal Januari 2025 hingga NTB. Oleh karena itu, disarankan agar operator pelayaran, nelayan, dan masyarakat pesisir meningkatkan kesadaran. potensi bahaya gelombang.
Guswanto menambahkan, mulai Januari 2025, BMKG memproyeksikan sejumlah wilayah seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi mengalami hujan lebat. Curah hujan yang tinggi ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Selain itu, wilayah Papua tengah juga harus waspada karena curah hujan bulanan di wilayah ini diperkirakan melebihi 500 mm pada Januari 2025. Pada periode yang sama, puncak musim hujan juga terjadi di beberapa wilayah, misalnya. Seperti Lampung, Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan sebagian besar Papua.
Sementara itu, Deputi Direktur Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto mengatakan, operasi modifikasi cuaca tersebut akan membantu mitigasi bencana hidrometeorologi serta kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, yang disampaikan sebagai upaya dukungan dan saat ini sedang dilakukan siap. khususnya di daerah yang berpotensi bencana seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Selain untuk bantuan bencana, operasi ini juga untuk mendukung aktivitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru,” kata Seto.
Terkait hal tersebut, Dvikorita memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Pertama, masyarakat diimbau merayakan tahun baru dengan memperhatikan kondisi cuaca setempat.
Kedua, selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini melalui saluran resmi BMKG untuk memastikan kesiapan menghadapi perubahan cuaca yang dinamis. Ketiga, pemerintah daerah di wilayah rawan bencana hidrometeorologi diharapkan tetap waspada dan memperkuat koordinasi mitigasi untuk mengantisipasi skenario terburuk.
Dwikorita juga mencatat, awal Januari merupakan puncak musim hujan di beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Papua. Dengan kondisi cuaca yang dinamis, kami berharap masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Tahun Baru adalah saat yang penuh kebahagiaan dan kami berharap orang-orang akan menghabiskannya dengan damai. Namun jangan sampai mengabaikan dinamika suasana yang bisa saja berubah, apalagi setelah periode Tahun Baru, tutupnya.
Halaman selanjutnya
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, berdasarkan analisis terkini dinamika atmosfer, beberapa pusat wilayah di Indonesia diperkirakan cuaca cerah dan berawan pada malam tahun baru. seperti Medan, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Gorontalo, Makassar, Kendari, Palu, Ambon, Merauke dan Sorong