BYD mencetak rekor baru dan berpeluang menyalip Tesla menjadi raja mobil listrik dunia.

Kamis, 2 Januari 2025 – 20.15 WIB

Beijing, VIVA – Produsen mobil Tiongkok Build Your Dreams (BYD) telah membukukan penjualan tahunan tertinggi yang pernah ada dan menantang Tesla milik Elon Musk sebagai pembuat mobil listrik/kendaraan listrik (EV) adalah perusahaan terkemuka di dunia.

Berdasarkan data yang dirilis Rabu 1 Januari 2024, BYD berhasil menjual 1,76 juta mobil listrik sepanjang tahun 2024. Angka tersebut hampir melampaui total penjualan tahunan BYD Tesla.

Jumlah tersebut merupakan bagian dari total penjualan kendaraan BYD sebanyak 4,25 juta unit, yang mencakup kendaraan hybrid dan kendaraan listrik. VIVA Dari Business Insider pada Kamis, 2 Januari 2025.

BYD terus menunjukkan kinerja yang kuat dalam beberapa bulan terakhir berkat pemotongan harga yang tajam dan semakin populernya kendaraan hibridanya.

FYI, BYD juga terkenal dengan mobil terjangkau seperti Seagull hatchback yang dibanderol dengan harga $10.000 atau setara Rp 162,2 jutaan, mencetak rekor bulanan baru di bulan Desember dengan penjualan hampir 510.000 unit EV dan hybrid.

Pada akhir tahun 2023, BYD mencatatkan penjualan kuartalan yang lebih tinggi dibandingkan Tesla untuk pertama kalinya. Kini perusahaan asal China ini berusaha melampaui total penjualan tahunan produsen mobil AS tersebut.

Sementara itu, Tesla dijadwalkan merilis data penjualan kuartal keempat akhir pekan ini, yang akan mengungkap apakah BYD akan melampaui angka penjualannya.

Dalam tiga kuartal pertama tahun 2024, Tesla menjual sekitar 1,29 juta mobil listrik.

Seperti para pesaingnya, Tesla mengakhiri tahun 2024 dengan serangkaian diskon dan promosi untuk mendongkrak penjualan dan mencapai target penjualan tahunan yang lebih tinggi untuk tahun 2023.

BYD telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi ancaman terbesar terhadap dominasi kendaraan listrik Tesla.

Didirikan oleh Wang Chuanfu pada tahun 1995 sebagai produsen baterai, BYD dengan cepat memperoleh pangsa pasar di Tiongkok dan terus memperluas penjualan internasional.

Seperti produsen kendaraan listrik Tiongkok lainnya, BYD gagal memasuki pasar Amerika Serikat karena tarif yang tinggi. Namun, perusahaan tersebut telah secara agresif melakukan ekspansi ke Eropa, di mana mereka telah membangun pabrik di Brasil dan Asia Tenggara dan juga menargetkan Tesla.