Jeju Air membatalkan total 68.000 penerbangan setelah kecelakaan fatal yang menewaskan 179 orang

Kamis, 2 Januari 2025 – 13:23 WIB

Korea Selatan, VIVA – Kecelakaan pesawat yang melibatkan Jeju Air akhir pekan lalu menyebabkan gangguan besar pada jadwal penerbangan maskapai tersebut. Jeju Air Penerbangan 2216 jatuh di Muan, Korea Selatan, menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat.

Baca juga:

Polisi sedang menggeledah Bandara Muan sehubungan dengan kecelakaan pesawat Jeju

Peristiwa tragis ini terjadi pada 30 Desember 2024, ketika sebuah pesawat yang membawa penumpang dari Thailand menuju Korea Selatan ditabrak burung, membunyikan sinyal darurat, dan melakukan pendaratan darurat sebelum menabrak pembatas sehingga mengakibatkan kebakaran yang fatal.

Sebuah pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Muan

Baca juga:

Jeju Air Berbagi ‘Terjun Bebas’ Setelah Kecelakaan Fatal

Setelah kecelakaan itu, Jeju Air mengatakan telah membatalkan sekitar 68.000 penerbangan antara Minggu tengah malam hingga Senin pukul 1 siang. Standar bisnis.

Pembatalan ini mencakup penerbangan domestik dan internasional, dengan 33.000 penerbangan domestik dan 34.000 penerbangan internasional terkena dampaknya. Hal ini menimbulkan kendala besar bagi banyak penumpang yang telah memesan tiket perjalanan tersebut.

Baca juga:

Jerman menyalahkan “perang brutal Rusia melawan Ukraina” sebagai penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan

Namun meski banyaknya pembatalan, Jeju Air menyatakan akan terus menerima pemesanan baru. Song Kyung-hoon, kepala dukungan manajemen Jeju Air, menjelaskan meskipun jumlah pembatalan lebih tinggi dari biasanya, mereka masih menerima banyak pemesanan baru.

Jeju Air Boeing 737-800

Jeju Air Boeing 737-800

Masalah keamanan telah memaksa banyak penumpang menghubungi agen perjalanan untuk membatalkan tiket mereka. Bahkan ada yang mempertanyakan apakah pesawat yang mereka tumpangi adalah Boeing 737-800 yang sama dengan yang jatuh.

Pada hari Senin, penerbangan Jeju Air dari Seoul mengalami insiden lain yang meningkatkan ketegangan. Boeing 737-800 lainnya harus kembali ke bandara karena masalah pada roda pendaratan. Peristiwa tersebut menyebabkan 21 penumpang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dengan penerbangan pengganti karena alasan keselamatan.

Akibatnya, saham Jeju Air turun 15 persen pada hari Senin, sementara saham perusahaan induk AK Holdings Inc anjlok. juga turun lebih dari 12 persen. Dampaknya juga dirasakan oleh beberapa biro perjalanan lokal yang sahamnya anjlok lebih dari 5 persen. Insiden tersebut telah mengguncang industri penerbangan dan menciptakan ketidakpastian bagi banyak orang yang berencana bepergian dengan Jeju Air.

Halaman selanjutnya

Masalah keamanan telah memaksa banyak penumpang menghubungi agen perjalanan untuk membatalkan tiket mereka. Bahkan ada yang mempertanyakan apakah pesawat yang mereka tumpangi adalah Boeing 737-800 yang sama dengan yang jatuh.

Halaman selanjutnya



Sumber