Kamis, 2 Januari 2025 – 14:58 WIB
Tangsel, VIVA – Perampok bersenjata api menyerang salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Pondok Aren, Tangsel. Rp 60 juta berhasil dicuri.
Baca juga:
Garis waktu yang mengerikan tentang pengacara yang ditembak mati, saudara laki-lakinya mengungkapkan kasus terakhir yang diadili
Hal ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB usai malam tahun baru. Pelaku menyamar menjadi jaket ojek online lalu menuju kantor di SPBU.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ari Syam Indradi, Kamis, mengatakan, “Pelaku yang mengenakan jaket ojek online itu menggunakan sepeda motor berwarna hitam tanpa plat nomor dan langsung menuju ke kantor,” ujarnya. dikatakan. 2 Januari 2025.
Baca juga:
Kritis! Ojol diberi bintang satu oleh fans MU, terdapat stiker ManCity di badan helmnya
Sesampainya di kantor, perampok langsung menodongkan senjata kepada pegawai berinisial AF tersebut. AF kemudian ditawan dan diancam akan dibunuh jika tidak memberitahukan di mana brankas itu berada.
Baca juga:
Anak Dewi Yull, Surya Sahetapi didiskriminasi oleh driver Ojol
Pelaku pistol hitam langsung meminta kunci brankas. Kemudian korban menghubungi rekannya untuk membawa kunci. Rekannya masuk ke dalam kantor dan melihat korban ditodong senjata api, ujarnya.
Perampok kemudian membawa uang Rp60 juta beserta ponsel korban. Dia kemudian meninggalkan kantor dan korban ditawan di brankas.
Pelaku menyuruh korban dan rekannya membuka ruangan tempat penyimpanan brankas dan langsung membuka brankas yang tidak terkunci. Pelaku kemudian menyuruh rekannya untuk menyetor uang dengan nilai nominal kurang lebih Rp 60 juta. Pelaku membuka ruangan tempat penyimpanan brankas tersebut. Brankasnya disimpan. Dia mengambil handphone korban dan menaruhnya di brankas, dia taruh di depan kamarnya dan mengunci pintu brankas dari luar,” ujarnya.
Tak lama kemudian, karyawan lain memasuki kantor. Karyawan tersebut mendengar teriakan korban dari ruang aman. Kasusnya masih diselidiki Polsek Pondok Aren.
Sekitar pukul 03.30 WIB petugas Lynn tiba-tiba mendengar teriakan dari dalam safe room. Petugas lainnya membantu korban keluar kamar dengan membawa kunci milik pelaku, ujarnya.
Halaman selanjutnya
Pelaku menyuruh korban dan rekannya membuka ruangan tempat penyimpanan brankas dan langsung membuka brankas yang tidak terkunci. Pelaku kemudian menyuruh rekannya untuk menyetor uang dengan nilai nominal kurang lebih Rp 60 juta. Pelaku membuka ruangan tempat penyimpanan brankas tersebut. Brankasnya disimpan. Dia mengambil handphone korban dan menaruhnya di brankas, dia taruh di depan kamarnya dan mengunci pintu brankas dari luar,” ujarnya.