Kamis, 2 Januari 2025 – 17.40 WIB
VIVA – Pada hari Kamis, 2 Januari 2025, Angkatan Bersenjata Turki (TSK) melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Ain al-Arab dan Ain Isa di provinsi Aleppo di Suriah utara.
Baca juga:
Peristiwa tragis Julius di sungai perbatasan Malaysia, Guntur Jenderal Kostrad turun tangan pasukan TNI
Serangan militer Turki di Aleppo diungkapkan oleh sumber anonim yang mengatakan serangan itu menargetkan pangkalan pasukan Kurdi Suriah yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Menurut laporan yang dipublikasikan VIVA militer dari Kantor berita MehrSeorang tentara yang dipimpin Jenderal Metin Gurak membombardir dua wilayah di Aleppo menggunakan artileri.
Baca juga:
KSAU yang melaksanakan panggilan khusus di awal tahun akan membuka serangkaian tantangan bagi prajurit TNI AU pada tahun 2025.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai kerugian akibat serangan militer Turki tersebut, termasuk jumlah korban jiwa.
Baca juga:
Di bawah rezim Assad, kawasan terlarang bagi warga sipil di Damaskus telah menjadi fasilitas produksi bom barel.
Serangan pasukan Recep Tayyip Erdogan terjadi sehari setelah Departemen Pertahanan AS mengumumkan gencatan senjata antara Turki dan Pasukan Demokratik Suriah.
Gencatan senjata telah dilakukan di Manbij, Aleppo, markas Pasukan Demokratik Suriah.
Namun, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki, yang identitasnya juga dirahasiakan, membantah laporan gencatan senjata di Manbij.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa belum ada negosiasi gencatan senjata dengan pemerintah Turki dan AS, termasuk Pasukan Demokratik Suriah.
VIVA militer Dalam laporan tertanggal 15 Desember 2024, diberitakan Angkatan Bersenjata Turki telah mengerahkan pasukannya ke perbatasan Suriah.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa militer Turki akan segera melancarkan serangan besar-besaran di Suriah utara.
Pasukan ini tidak sendirian, namun didukung oleh Tentara Nasional Suriah (SNA), kelompok oposisi yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad.
Halaman selanjutnya
Namun, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki, yang identitasnya juga dirahasiakan, membantah laporan gencatan senjata di Manbij.