Kamis, 2 Januari 2025 – 23:43 WIB
Luwu, LANGSUNG – Anggota Komisi VI DPR RI Ismail Bakhtiar menyoroti sengketa lahan terkait warga Tanamalia, Kabupaten Luvu Timur, Sulawesi Selatan dan perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia di blok Tanamalia.
Baca juga:
MK menerima permohonan peserta pemilukada sebanyak 314 orang, sidang pertama 8 Januari 2025
Ismail, yang merupakan anggota DPR dari Daerah Pemilihan 2 Sulawesi Selatan, langsung mengunjungi wilayah sengketa setelah menempuh perjalanan selama 22 jam melalui jalur darat dan laut.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam laman Instagramnya menyatakan, tujuan kedatangannya untuk memahami situasi di lapangan, bukan sekadar berdasarkan laporan pihak lain.
Baca juga:
Baku hantam berdarah di Jatinegara, 1 orang tewas di Sajam
Beliau menekankan pentingnya solusi yang adil bagi masyarakat Tanamalia dan PT Vale Indonesia: “Saya berharap PT Vale Indonesia dapat memberikan solusi terbaik bagi masyarakat yang terkena dampak,” kata Bachtiar.
Mereka juga mengumumkan rencana untuk mengadakan pertemuan di Jakarta pada bulan Januari 2025 untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Baca juga:
Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyelidiki dua anggota DPR dan dana dalam kasus korupsi perbankan di Indonesia
Dalam unggahan tertanggal 28 Desember 2024, Bakhtiar menjelaskan, kawasan yang dikunjunginya merupakan bagian dari konsesi Izin Khusus (IUPK) PT Vale Indonesia.
Sengketa lahan tersebut diduga terkait dengan aktivitas penanaman lada warga sekitar. Saya berharap masyarakat tidak dirugikan dalam hal ini, ujarnya.
Ia menambahkan, perhatian dan partisipasi berbagai pihak sangat diperlukan agar solusi yang dihasilkan tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan tetapi juga masyarakat yang terkena dampak.
Sebagai mantan anggota DPRD Sulsel, Ismail Bakhtiar menyatakan komitmennya untuk terus mengawal permasalahan tersebut hingga tercapai hasil yang adil bagi semua pihak.
“PT Vale sebagai pemangku kepentingan harus memberikan perhatian khusus kepada masyarakat terdampak,” tutupnya.
Halaman selanjutnya
Ia menambahkan, perhatian dan partisipasi berbagai pihak sangat diperlukan agar solusi yang dihasilkan tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan tetapi juga masyarakat yang terkena dampak.