BNI mengungkap 5 langkah menghadapi gejolak ekonomi global di tahun 2025

Jumat, 3 Januari 2025 – 20:18 WIB

Jakarta – Ketidakpastian perekonomian global masih menjadi permasalahan pada tahun 2025, khususnya bagi sektor perbankan. Tekanan terhadap nilai tukar rupee, likuiditas, dan potensi pelemahan perekonomian global akan memaksa pelaku industri keuangan menyusun strategi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan dan daya saing.

Baca juga:

Mengakhiri tahun 2024 merupakan serangkaian pencapaian yang dilakukan BNI dalam memperkuat bisnis konsumer dan korporasi.

Dalam konteks ini, digitalisasi adalah salah satu solusi umum. Saat ini perbankan nasional sedang melakukan investasi pada teknologi untuk memperluas layanan dan meningkatkan efisiensi produksi.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjadi salah satu perusahaan yang mengedepankan transformasi digital dan keberlanjutan sebagai langkah kunci dalam menghadapi tantangan perekonomian. Hal itu dijelaskan oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Baca juga:

Di akhir tahun, pengguna Wonder by BNI akan menerima laporan ini

Dia menjelaskan, ketidakpastian global berdampak signifikan terhadap nilai tukar rupee dan likuiditas perbankan. “Tantangan ke depan yang timbul dari ketidakpastian global akan memberikan tekanan pada nilai tukar rupee dan likuiditas,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat, 3 Januari 2025.

Baca juga:

Kaleidoskop 2024: Raksasa tekstil Indonesia terjerumus ke dalam utang triliunan, industri terhenti dan PHK

Ia menilai, BNI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjawab tantangan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan dana murah melalui perluasan perbankan digital. Strategi tersebut dituangkan dalam lima bidang utama BNI tahun ini.

Menurut Royke, perseroan akan mengoptimalkan transformasi cabang, meningkatkan produktivitas karyawan melalui transformasi sumber daya manusia, dan meningkatkan pertumbuhan Third Party Savings (DPK) melalui tabungan transaksional. Kemudian, juga memperkuat ekosistem digital untuk meningkatkan rasio CASA (current account maintenance) dan pendapatan berbasis transaksi, serta terus meningkatkan kualitas pinjaman.

“Untuk mencapai tujuan ini memerlukan kerja sama tingkat tinggi,” tambahnya.

Selain itu, Royke mengatakan rencana strategis BNI pada tahun 2025 sejalan dengan tujuan pembangunan nasional dan aspirasi pemegang saham. Fokus utamanya mencakup pendekatan yang berpusat pada pelanggan pada segmen korporasi dan konsumen, perluasan jaringan internasional secara selektif, dan peningkatan pembiayaan ramah lingkungan.

Peningkatan efisiensi melalui digitalisasi proses bisnis juga menjadi prioritas. Royke menyoroti peran platform digital seperti BNI dan Amaze milik BNIdirect dalam mendorong pertumbuhan transaksi nasabah.

Berkat kemeriahan BNI dan BNIdirect, serta seluruh ekosistem digital BNI, hal ini akan mendorong pertumbuhan CASA dan transaksi sehingga mendukung kinerja ke depan, ujarnya.

Halaman berikutnya

“Untuk mencapai tujuan ini memerlukan kerja sama tingkat tinggi,” tambahnya.

Halaman berikutnya



Sumber