Jumat, 3 Januari 2025 – 13.45 WIB
VIVA – Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) mengklaim telah menghancurkan ribuan tentara Rusia. Tak hanya itu, pasukan pimpinan Jenderal Alexander Sirsky juga menghancurkan puluhan kendaraan tempur dalam 24 jam terakhir.
Baca juga:
Insya Allah TNI berduka… Mayor Jarot meninggal dunia
Dalam laporan yang diterbitkan VIVA militer dari “Pravda Ukraina”Militer Ukraina telah merilis informasi terbaru bahwa mereka telah membunuh lebih dari 1.000 tentara Rusia.
Menurut perkiraan, jumlah korban terbesar di kalangan militer Rusia berada di wilayah (provinsi) Kursk. Di sini, pasukan Vladimir Putin aktif terlibat baku tembak dengan pasukan Ukraina.
Baca juga:
Mempertaruhkan nyawa, prajurit Guntur Geni Kostrad membantu persalinan ibu hamil di pos perbatasan RI-Malaysia.
Di kawasan ini, militer Rusia juga mendapat dukungan dari ribuan personel Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) yang dikerahkan sejak November 2024.
Baca juga:
Militer Turki membombardir Suriah utara, menargetkan tentara Kurdi di Aleppo
Pada tanggal 23 Desember 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa pasukannya telah membunuh lebih dari 3.000 tentara Korea Utara selama perang perbatasan.
“Menurut data awal, jumlah tentara Korea Utara yang tewas dan terluka di wilayah Kursk telah melebihi 3.000,” kata Zelensky seperti dikutip. VIVA militer dari Radio Gratis Asia (RFA).
Militer Ukraina juga mengklaim bahwa Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) kehilangan sekitar 800.000 personel selama hampir 3 tahun perang tersebut.
Selain personel, tentara Rusia juga mengalami kerugian besar setelah lebih dari 9.600 tank tempur utama (MBT) hancur.
Kemudian lebih dari 20.000 kendaraan lapis baja dan lebih dari 22.000 sistem artileri dan beberapa peluncur roket.
Selain itu, lebih dari 21.000 drone militer Rusia hancur, termasuk 360 jet tempur dan 330 helikopter. Di bidang maritim, sekitar 28 kapal perang Rusia juga rusak dan tenggelam akibat serangan Ukraina.
Halaman berikutnya
Militer Ukraina juga mengklaim bahwa Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) kehilangan sekitar 800.000 personel selama hampir 3 tahun perang tersebut.